Disebut Rizal Ramli Tukang Ngibul, Jokowi Dibela Mantan Jubir Gus Dur

Presiden Jokowi di Sirkuit Mandalika. (rmol.)
Presiden Jokowi di Sirkuit Mandalika. (rmol.)

Pada pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta Selatan pada Jumat kemarin (10/11), Presiden Jokowi menebar optimisme luar biasa dalam sambutannya.


Mantan Walikota Solo itu menuturkan, dengan penduduk Muslim terbesar di dunia Indonesia akan segera menjadi pusat ekonomi syariah. Bahkan dia meyakinkan publik bahwa kelak pada 2040-2045 pendapatan per kapita rakyat Indonesia kurang lebih 23.000-27.000 dolar Amerika Serikat.

Sambutan Jokowi itu lantas mendapat sindiran dari Rizal Ramli. "Kalau ini mah PHP (pemberi harapan palsu) saja kali. Jangan ngibul kebablasan di forum mulia MUI dong!" kata Menko Ekuin era pemerintahan Gus Dur itu.

Sindiran Rizal Ramli bahwa Joko Widodo hanya PHP, terkait pernyataan pendapatan per kapita rakyat Indonesia 23.000-27.000 dolar Amerika Serikat pada 2040-2045, tentu saja berdasarkan fakta yang nyata.

Karena, tahun lalu saja (2020) pendapatan per kapita Indonesia anjlok dari 4.050 dolar Amerika Serikat (2019) menjadi hanya 3.870 dolar Amerika Serikat.

Sehingga Rizal Ramli mengkalkulasi, untuk melipatgandakan pendapatan menjadi 6-7 kalinya tentu harus kerja ekstra super keras, dengan pembenahan bukan hanya di sektor ekonomi, tapi di banyak sektor yang saat ini kesemuanya kedodoran.

Namun, Jokowi nyatanya mendapatkan pembelaan dari mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Adhie M Massardi. Meski Adhie memiliki penilaian yang sama dengan Rizal Ramli soal target untuk mencapai angka 23.000-27.000 dolar Amerika Serikat pada 2040-2045, maka perekonomian RI harus tumbuh 7,5-8,5 persen setiap tahun. 

"Hal ini harus berlangsung secara konstan, dan itu harus dimulai pada 2022 yang tinggal menghitung hari. Ini memang seperti film mission impossible alias 100 persen PHP," kata Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (11/12).

Tapi kalau Joko Widodo benar-benar ingin melaksanakan apa yang dikatakannya tersebut, Adhie memberikan bocoran yang menurutnya bisa membantah dan membuat malu Rizal Ramli. 

"Cukup Joko Widodo mengundurkan diri sebagai presiden, percepat pilpres dengan presidential threshold nol (zero) persen, dan perbaiki sistem pemilu dan seluruh jajaran KPU," katanya.

"Dengan demikian akan lahir pemimpin dengan integritas dan kapasitas yang jelas, yang bukan tukang ngibul," tegas Adhie.

Apabila ini terjadi, dia memprediksi akan ada kepastian hukum dalam berbisnis. "UU Cipta Kerja, meskipun masih berlaku hingga dua tahun ke depan, tapi karena sudah dinyatakan inkonstitusional Hakim Konstitusi pasti bikin investor ketar-ketir," tuturnya.

Maka dengan kepemimpinan yang lebih bermoral dan demokratis serta memahami persoalan bangsa, Adhie yakin buzzer Rp yang selama ini mendapat angin untuk menciptakan keadaan sosial eksplosif, akan terkubur akan sirna.