Disebut Marko Simic Tak Bayar Gaji Setahun, Ini Penjelasan Presiden Persija

Marko Simic bersama The Jakmania. (markosimic_77/rmolsumsel.id)
Marko Simic bersama The Jakmania. (markosimic_77/rmolsumsel.id)

Hengkangnya bintang Persija Jakarta Marko Simic diiringi kabar tidak sedap seputar hubungannya dengan klub yang dibelanya sejak musim 2018 itu. Simic menyebut Persija tidak membayarkan gajinya selama satu tahun.


“Dengan berat hati saya harus mengumumkan bahwa saya telah mengakhiri kontrak saya secara sepihak dengan Persija Jakarta karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak membayar gaji saya selama satu tahun. Setelah 4,5 tahun pengabdian, 98 gol, 4 trofi, momen-momen yang tidak terlupakan, penghargaan individu dan rekor yang saya pecahkan, ini adalah keputusan tersulit dalam hidup saya,” tulis Simic di akun Instagramnya, Selasa malam (26/4).

Pernyataan Simic itu pun direspons Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca. Melalui pernyataan di laman resmi klub, Prapanca menegaskan pernyataan Simic itu tidak benar.

“Persija adalah klub yang patuh dan taat hukum. Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun,” kata Prapanca.

Prapanca pun menjelaskan duduk persoalan timbulnya persoalan ini yang berawal dari adanya keputusan PSSI merespons terhentinya kompetisi karena pandemi Covid-19.

“Ada pun penyesuaian gaji yang diberlakukan mengacu pada keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena adanya pandemi Covid-19. Dasarnya adalah Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020. Dalam situasi itu, semua pemain termasuk Marko Simic sepakat akan kebijakan tersebut yang dituangkan dalam adendum pertama sehingga semua berjalan sebagaimana mestinya. Namun pada perjalanannya, Marko Simic memiliki pemahaman yang berbeda untuk adendum selanjutnya,” tuturnya.

Menurut Prapanca, Marko Simic tetap menerima jumlah gaji yang telah disesuaikan tersebut tanpa keluhan apa pun. Dalam prosesnya Persija Jakarta terus berupaya untuk menyamakan pemahaman terkait adendum selanjutnya.

“Pada dasarnya, Persija Jakarta adalah klub yang selalu mendukung karier pemain. Tidak benar jika Persija berniat membahayakan karier seorang pemain, terlebih lagi pemain tersebut telah berjuang bersama-sama dan meraih banyak prestasi,” ucap Prapanca.

“Persija akan selalu mengikuti proses yang akan terjadi ke depannya,” imbuh Prapanca.