Dipastikan, Pilkada OKU 2020 Berlangsung Sangat Sepi

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Desember 2020 akan menjadi sejarah tersendiri bagi penyelenggara, pasangan calon (paslon) hingga para pemilih, dan masyarakat.


Betapa tidak. Hajatan pesta demokrasi lima tahunan sekali, itu nanti digelar di suasana Pandemi Covid-19.

Artinya, akan ada metode tersendiri dalam penyelenggaraannya, yang tentu dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Ya. Kebiasaan mengumpulkan banyak orang, dipastikan tidak akan terjadi di Pilkada kali ini.

"Seperti sepakbola liga Inggris, tidak ada penonton. Ini metode baru yang belum pernah kita temukan," ujar Ketua KPU OKU Naning Wijaya dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Tahapan Lanjutan Pemilihan Bupati-Wakil Bupati OKU Tahun 2020, Kamis (18/6/2020).

Pada saat pendaftaran cabup-cawabup sebagai Paslon ke KPU yang dijadwalkan pada tanggal 4 - 6 September 2020, tegas Naning, pendukung tidak boleh datang secara beramai-ramai. Dalam arti tidak boleh ada unjuk kekuatan.

"Kan kalau mendaftar ke KPU, biasanya Paslon itu akan ada yang pawai. Nah nanti itu dibatasi. Saat pendaftaran paling banyak 4 orang. Yakni Paslon itu sendiri, Ketua dan Sekretaris tim kampanye," tegas Naning.

Begitupun dengan kampanye. Sangat dimungkinkan tidak bisa mengumpulkan orang banyak. Sama halnya dengan KPU, di mana saat sosialisasi juga tidak bisa mengumpulkan orang banyak. Apalagi saat launching Pilkada nanti, sama.

Pun dengan agenda debat kandidat ataupun paparan visi dan misi. Bisa dipastikan tidak akan ada penonton. Hanya KPU, dan panelis sebagai penanya saja yang akan ada di dalam studio.

"Nah ini tentu metode yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya. Dan kita semua disini adalah pelaku sejarah yang melaksanakan Pilkada di tengah Pandemi. Dan ini tugas kita semua dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih," imbuh dia.

KPU sendiri, menurut Naning, tidak begitu ngoyo dalam hal tingkat partisipasi. Jika sebelumnya partisipasi pemilih sebesar 81 persen, untuk Pilkada kali ini target tingkat partisipasi diturunkan menjadi 77,5 persen saja.

"Intinya nanti akan ada sensasi memilih menggunakan masker dan sarung tangan plastik. Metode ini perlu strategi matang. Dan kita harap jangan ada keributan di lapangan soal itu," harap dia.

Dalam rapat tersebut, pihak KPU mengundang pengurus Parpol. Namun untuk petang tadi, tidak semuanya diundang.

Sesuai protokol kesehatan, pengurus parpol akan diundang secara bergantian di hari berikutnya. Yang hadir petang tadi, baru delapan parpol saja. Yakni parpol nomor urut 1 sampai 8.

Sementara itu, hampir semua pengurus parpol yang hadir dalam rapat tersebut dapat mengerti dan memahami kondisi yang disampaikan KPU.

"Ya. Kami akan pelajari dan tinggal menunggu tahapan-tahapan selanjurnya," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar OKU, Aprili Mauludin. [ida]