Pengelolaan kereta inclinator sebagai alat transportasi pengunjung untuk menikmati wisata alam di puncak Bukit Sulap Lubuklinggau, Sumatera Selatan resmi dioperasikan.
- Petani dan Dosen di OKU Dapat Penghargaan Inovator Sumsel 2022
- Keren! Herman Deru Dapat Restu Bangun Venue Berkuda
- Konser Musik Pertama di Palembang Pasca Pandemi, Herman Deru: Akan Kita Kaji Dahulu
Baca Juga
Kereta inclinator tersebut pengoperasiannya dibuka langsung oleh Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe pada Sabtu, 16 September 2023.
"Untuk membangun inclinator sepanjang ini, ini belum pernah dilakukan di Indonesia sebelah manapun. Ini yang pertama kali. Jadi tahapannya begitu lama sekali," kata Wali Kota yang akrab disapa Nanan.
Diakuinya, waktu pertama kali pembangunan kereta inclinator ini saja, banyak barang yang hilang. Selain itu tambah Nanan, ini adalah Taman Nasional dengan luas 4.000 hektar. Dan menurutnya, kota Lubuklinggau adalah satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki taman terluas
"Ini adalah kawasan Bukit Sulap. Nah untuk mendapatkan izin pengelolaan pariwisata alam di taman Nasional ini tidak gampang," jelasnya.
Kata Nanan, pihaknya mendapatkan izin ini kurang lebih 7 tahun yang lalu. Dan meminta izin dengan Menteri Kehutanan.
"Nah ini kita dapat seluas 54 hektar untuk 50 tahun. Itulah ada sirkuit sepeda untuk buat inclinator. Waktu itu kita mendapatkan izin, kalau kita tidak punya rencana ini mungkin tidak dikasih sama Menteri Kehutanan. Makanya kita bikin seperti ini," bebernya.
Untuk kelemahan inclinator tahun sebelumnya, dikatakan Nanan, pihaknya sudah tahu. Dan kelemahannya adalah yang pertama, ini memang perlu perawatan yang lebih intensif.
Kemudian kedua yaitu, perlu keamanan yang lebih ekstra keras. Sehingga kedepan, pemeliharaan inclinator akan dilakukan pihaknya. Ternasuk juga untuk keamanan akan diperketat lagi.
"Pol PP sudah ada disini kurang lebih 10 orang untuk menjaga ini. Kemudian juga akan tidur disini sama diatas. Jadi kelemahan yang dulu barang-barang yang hilang, mungkin sekarang sudah tidak bisa," terang Wali Kota.
Nanan juga mengaku, keberadaan inclinator dulu memang sempat terlantar. Namin terlantar itu menurut Nanan bukannya mangkrak. Akan tetapi karena adanya pandemi di 2020.
"Kemarin barang ini ada yang hilang sudah kita laporkan dengan kepolisian," ujarnya.
Lebih lanjut, dioperasikannya inclinator sampai akhir bulan September ini untuk masyarakat umum. Namun tidak dibuka setiap hari. Dibuka hanya untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
"Selebihnya istirahat dulu, sambik menunggu uji kelaikan yang akan dilakukan oleh PT," katanya.
Sementara itu untuk pengelolaan tetap dilakukan oleh PT Linggau Bisa. Hanya saja nanti kata Nanan, sistemnya kemungkinan harga baik nanti Rp 25 ribu dan untuk anak-anal Rp 10 ribu.
"Nanti keatasnya lagi Rp 10 ribum fan itu nanti akan ada Perwal-nya. Ini terpanjang se Indonesia," pungkasnya.
- Begini Penjelasan Disdukcapil dan Pemkot Terkait Status Warga Lubuklinggau yang Berubah Kewarganegaraan Malaysia
- Kembangkan Pohon Gaharu Jadi Ikon Baru dan Komoditas Unggulan Sumsel
- Istri Cik Ujang Maju di Pilkada Muara Enim, Begini Kata Pengamat