Dinkes Muara Enim Imbau Warga Waspada Penyakit di Musim Kemarau

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), dr. Eni Zatila
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), dr. Eni Zatila

Musim kemarau yang panjang dan cuaca ekstrem yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk kabupaten Muara Enim, tidak hanya membawa cuaca panas dan lembab tetapi juga sejumlah potensi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai selama musim kemarau. Diantaranya diare, batuk, pilek, dan kulit yang terbakar akibat sinar matahari.


Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), dr. Eni Zatila, mengatakan berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan diperkirakan baru akan turun pada November 2023. 

Keadaan cuaca yang panas dan lembab di beberapa wilayah Indonesia, katanya, akan berkontribusi pada kelangkaan pasokan air dan munculnya sejumlah penyakit yang biasanya datang bersamaan dengan musim kemarau.

Eni menjelaskan bahwa musim kemarau tidak hanya membawa cuaca panas dan lembab tetapi juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, termasuk diare, batuk, pilek, dan kulit yang terbakar akibat sinar matahari.

Di Kabupaten Muara Enim, beberapa penyakit mengalami peningkatan selama musim kemarau ini, seperti penyakit yang menyerupai Influenza dengan gejala utama berupa batuk kering dan demam sekitar 38,5°C. 

Peningkatan ini terjadi mulai dari minggu pertama bulan Januari 2023 hingga minggu kedua bulan September 2023.

"Mulai dari minggu pertama hingga minggu ke-36, terjadi peningkatan jumlah kasus. Peningkatan yang signifikan terjadi pada minggu ke-36, yaitu minggu kedua bulan September 2023, dengan kasus tertinggi tercatat di PKM Tebat Agung sebanyak 180 kasus," ungkap Eni kepada RMOLSumsel pada Jumat (15/9).

Sementara itu, kasus diare mulai meningkat pada minggu ke-34, yaitu pada akhir Agustus 2023. Kasus diare paling banyak tercatat di PKM Tanjung Agung, mencapai 658 kasus.

Terkait pneumonia, Eni mencatat bahwa kasus pneumonia mulai meningkat pada minggu ke-35, yaitu pada minggu pertama bulan September 2023. Kasus pneumonia tertinggi dilaporkan di PKM Tanjung Enim, mencapai 159 kasus.

"Upaya pencegahan yang perlu dilakukan adalah memperbanyak minum air putih, konsumsi makanan sehat dan bergizi, menjaga kebersihan tangan hindari aktivitas di tengah hari, gunakan perlindungan matahari, waspadai masalah pernafasan dan istirahat cukup," imbaunya.