Diduga Over Dosis, Wanita Muda di Palembang Meregang Nyawa

Polisi mengecek keluarga korban di RS Bhayangkara/ist
Polisi mengecek keluarga korban di RS Bhayangkara/ist

Seorang perempuan berinisial PI (21) warga Jalan Naskah II, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Myria Palembang.


Meninggalnya PI, diduga karena overdosis (OD) obat-obatan terlarang setelah berkunjung ke salah satu tempat hiburan malam di kawasan Kampung Baru atau Teratai Putih, Minggu (12/11) sekitar pukul 04.00 WIB.

Berdasarkan data dihimpun, peristiwa itu bermula ketika korban bersama pacarnya berinisial JP mengunjungi salah satu diskotik di tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (11/11) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB, korban merasa lemas dan tidak sadarkan diri. Sehingga, pacarnya JP pun langsung membawa korban ke RS Myria Palembang untuk mendapatkan pertolongan.

Nahasnya, korban PI dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di RS Myria Palembang.

Ditemui di RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, ibu kandung korban Fauziah dirinya tidak mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya. Dia mendapatkan kabar anaknya dirawat di rumah sakit.

"Kami tahu setelah dihubungi, katanya anak kami di rumah sakit. Menurut JP, korban tidak sadar karena overdosis, setelah minum bir, anggur merah sebotol dan ekstasi setengah butir," kata dia.

Fauziah menjelaskan, tidak mengetahui jika anaknya mengunjungi tempat hiburan malam. Sebab, sebelum kejadian korban berpamitan hendak ke Lampung selama tiga hari, pada Kamis (9/11) malam.

"Katanya mau ke Lampung. Kami tidak tahu kalau ternyata di Palembang. Baru tahu, setelah menerima kabar duka ini. Sedangkan ponselnya tidak aktif sejak dia pamitan itu," ungkapnya.

Masih dikatakan Fauziah, kondisi anaknya terdapat tanda merah seperti luka lebam di bagian dahi dan leher sebelah kanan korban. Sehingga, dia meragukan kematian anaknya disebabkan diduga overdosis. 

"Saya meragukan kematiannya. Dari itulah minta otopsi. Selain itu, ponsel anak saya sampai saat ini belum ditemukan. Apalagi, JR menunjukkan kecurigaan dengan, mengirim uang Rp 1,5 juta, dengan menggedor pintu rumah, tapi orangnya tidak ada," tuturnya.

Sementara Kapolsek Sukarami, Kompol Ikang Ade Saputra membenarkan adanya kejadian tersebut. "Benar, kini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. Untuk selanjutnya silahkan ke Kasat Reskrim Polrestabes Palembang," pungkasnya.