Diduga Ingin Gandakan Uang, Petani ini Malah Ditemukan Tulang Belulang

Motor korban saat dilakukan evakuasi oleh pihak kepolisian. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Motor korban saat dilakukan evakuasi oleh pihak kepolisian. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Aguswanto (46) seorang petani di Dusun 4 Desa Pian Raya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel ditemukan tinggal tulang belulang, Kamis kemarin (27/1).


Belum diketahui penyebab kematian korban. Namun, diduga korban sempat bertengkar dengan temannya saat melakukan ritual penarikan uang goib untuk menggandakan uang. 

Penemuan korban ini pertama kali oleh Sanuri (36). Dimana, saat itu saksi tengah mengarit rumput dan melihat sepeda motor milik korban di dekat Jembatan Musi, Desa Tambangan, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel. Kemudian, saksi pun mendekati sepeda motor dan mencium bau bangkai

"Saksi ini kemudian melihat korban sudah dalam bentuk tulang belulang," kata Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Dedi Rahmat Hidayat, Jumat (28/1).

Saksi pun kemudian melaporkan penemuan tersebut ke Kepala Desa (Kades) Tambangan serta melaporkannya ke Mako Polsek. Pihak kepolisian pun langsung mendatangi lokasi dan menemukan sejumlah tulang belulang korban dalam posisi terpisah, pakaian dan celana korban, uang sebesar Rp42 ribu serta kunci motor korban di dalam kantor celana.

Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui motor tersebut milik Tohid seorang warga Desa Jaya Bakti, Kecamatan Tuah Negeri. Dari keterangan Tohid, motor tersebut telah dijualnya kepada korban hingga diketahui alamat korban dan tim kepolisian langsung menemui istri korban.

Berdasarkan keterangan istri korban, Sukinem (45), korban ini pergi sejak Senin (18/1) lalu mengendarai sepeda motor dengan tujuan ingin bertemu kawan rekannya yaitu Yanto di Desa Beliti dekat bundaran. Korban juga membawa uang senilai Rp50 juta, ponsel dua unit, ATM serta buku tabungan atas nama istri korban. 

"Dari keterangan istri korban, diketahui korban ini juga sempat pergi dengan membawa uang senilai Rp35 juta," ujarnya. 

Petugas kepolisian juga memintai keterangan dari adik korban yaitu Yakub. Saksi Yakub menerangkan bahwa pada hari Senin (18/1), korban sempat mampir ke rumah meminjam uang Rp100 ribu dan kemudian, Selasa (19/1) korban berhenti dirumah dan meminta rokok untuk pamit pulang. 

"Saat itu, korban menggunakan pakaian celana dasar warna hitam dan baju kaos warna abu-abu," ujarnya.

Kemudian, berdasarkan keterangan adik korban Ahmad Riyanto. Jika kebiasaan korban menarik uang gaib dengan cara ritual bersama rekannya Yanto. Berdasarkan analisa pihak kepolisian, sebelum ditemukannya korban. Diduga korban sempat bertengkar dengan teman saat melakukan ritual penarikan uang goib untuk menggandakan uang. 

"Tidak menutup kemungkinan korban dibunuh oleh temannya saat melakukan ritual karena tidak bisa menggandakan uang tersebut," pungkasnya.