Diduga Depresi Karena Belum Menikah, Pemuda di Lubuklinggau Ditemukan Tewas Gantung Diri

ilustrasi bunuh diri. (ist/net)
ilustrasi bunuh diri. (ist/net)

Lantaran diduga depresi karena belum kunjung menikah, Junaidi (25) warga Jalan Soekarno Hatta, RT 01, Kelurahan Petanang Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan ditemukan tewas gantung diri di rumah orangtuanya.


Peristiwa yang menghebohkan warga sekitar lokasi tersebut terjadi pada Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Polisi yang menerima informasi adanya kejadian tersebut langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Saat dilakukan pemeriksaan luar, kondisi tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan fisik atau penganiayaan dan hanya ditemukan tanda atau ciri orang bunuh diri bahwa korban meninggal dunia akibat bunuh diri," kata Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Robi Sugara, Kamis (20/10).

Robi menjelaskan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Sehingga, jenazah Junaidi pun telah diserahkan untuk dikebumikan.

Menurut Robi, korban ditemukan tewas gantung diri pertama kali oleh saksi Boby yang merupakan keponakan korban. Melihat itu, saksi lantas menghubungi Polsek Lubuklinggau Utara.

Mendapatkan informasi itu, anggota yang dipimpin Kapolsek Lubuklinggau Utara AKP Baruanyo Amin langsung mendatangi dan mengamankan lokasi.

"Hasil keterangan yang didapat dari saksi di tempat kejadian didapat keterangan jika korban sebelumnya pamit untuk pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya bersama orang tuanya," jelas Kasat Reskrim.

Usai berpamitan pulang, Junaidi ternyata tak pernah keluar hingga membuat keluarganya curiga.

Boby kemudian saksi datang ke rumah korban di samping kantor Camat Lubuklinggau Utara I. Namun di lokasi tersebut Junaidi tak menjawab panggilan keponakannya itu.

"Setelah tidak mendapatkan jawaban, saksi berinisiatif untuk membuka pintu dimana saat itu pintu tidak terkunci," terang AKP Robi Sugara.

Pada saat pintu terbuka, saksi melihat korban dalam keadaan sudah dalam posisi gantung diri menggunakan seutas tali tambang yang terikat di tiang atas tengah rumah milik korban.

"Menurut keterangan saksi Boby, bahwa korban mengalami depresi atau tekanan jiwa dalam hidup yang hingga sekarang korban belum berkeluarga dan sering terlihat tidak sadar apa yang dilakukan," bebernya.

Diketahui pula, korban sebelumnya pernah mencoba untuk bunuh diri dengan cara yang sama pada 2021 lalu. Namun hal itu dapat dicegah pihak keluarga.  

Catatan penulis :Bunuh diri merupakan penyakit depresi yang disebabkan akibat tekanan kejiwaan. Bila Anda mengalami gejala kecenderungan bunuh diri dapat segera menghubungi komunitas cegah bunuh diri atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes ke nomor 021-5-454 atau ke www.intothelightid.org.