Puluhan masyarakat Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) bersama DPD Lembaga Investigasi Negara, Kamis (30/9), menggelar aksi unjuk rasa di persimpangan jalan servo yang berada di ruas Jalan Raya Tanah Abang.
- Asap Mengepul, Penumpang KMP Gunsa Dievakuasi di Tengah Laut
- MR X Tewas Gantung Diri di Ditiang Bendera Kantor Camat Kertapati
- Hilang Kendali, SPOB Bahari Maju II Tabrak Kapal Tanker MT Palu Sipat
Baca Juga
Massa menuntut perusahaan pengelola jalan Servo, PT Servo Lintas Raya (SLR), memenuhi janjinya membangun fly over atau underpass di persimpangan jalan tersebut, tepatnya di KM 48.
"Kami meminta PT SLR memenuhi janjinya yang akan membangun fly over atau underpass di setiap perlintasan jalan umum, dan yang belum saat ini adalah di KM 48 PT SLR," kata perwakilan massa, Junizar saat menyampaikan orasinya.
Junizar mengungkapkan, janji tersebut pernah dilontarkan perusahaan di 2019 lalu. Targetnya, di 2020, perusahaan akan membangun fly over atau underpass di setiap titik perlintasan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Nyatanya, hingga mendekati akhir 2021, flyover ataupun underpass tidak pernah terealisasi.
“Kewajiban membangun fly over atau underpass di persimpangan jalan ini juga sudah tertuang dalam dokumen AMDAL yang dikeluarkan 2010 lalu,” terang Junizar.
Ia menuturkan, masyarakat sudah sangat resah dengan aktivitas perlintasan angkutan batubara di persimpangan jalan tersebut. Menurutnya, jalan itu merupakan jalan poros utama masyarakat PALI yang hendak menuju Kota Prabumulih ataupun Kota Palembang.
“Bukan hanya kemacetan, tapi juga lingkungan yang kotor menjadi dampak yang ditimbulkan dari aktivitas angkutan batubara ini. Dan perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak yang sudah kami rasakan,” bebernya.
Junizar juga menuntut agar perusahaan membangun jalan ekonomi rakyat sepanjang jalan servo. Selain itu, melakukan penanaman pohon sebagai filter polutan. “Apabila tuntutan itu tidak diindahkan, maka kami bersama masyarakat akan turun kembali berunjuk rasa dengan mengerahkan massa lebih besar lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Humas PT SLR, Yayan menyebut, tidak ada keharusan untuk membangun flyover ataupun underpass dalam kajian yang dilakukan sebelumnya. “Kalaupun mau membangun flyover itu harus ada kajian lingkungan lain soal bangunan perizinan dan lainnya,” ungkapnya.
Yayan juga mengklaim, perusahaan telah melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi Jalan Servo. Ia juga menegaskan, jika perusahaan akan tetap melaksanakan proses penanaman pohon tersebut secaara berkelanjutan.
“Kalau untuk jalan ekonomi, selama ini masyarakat juga sudah melakukan kegiatan di jalan servo untuk menunjang perekonomian,” pungkasnya.
- Terungkap, Mayat Perempuan Korban Pembunuhan OKU Timur Ternyata Siswi SMK Muhammadiyah Harjo Winangun
- Cinta Segitiga Diduga Jadi Motif Satu Keluarga di OKU Saling Bacok
- Tiga Hari Terombang-ambing di Laut, Seluruh Penumpang KM Zidane Expres Berhasil Dievakuasi