Diberikan Kompensasi Rp300 Ribu, Peminat KB Vasektomi di Palembang Masih Minim

Ilustrasi vasektomi. (Net/rmolsumsel.id)
Ilustrasi vasektomi. (Net/rmolsumsel.id)

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang terus berupaya menyosialisasikan KB Pria atau vasektomi. Hal itu dikarenakan peminat vasektomi masih sangat minim.


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang, Edwin Effendi mengatakan, pihaknya tetap menggencarkan sosialisasi keluarga berencana di tengah pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, tahun 2020 lalu untuk program sejuta akseptor kita berhasil melampaui 100 persen dari target,” ujar Edwin, Selasa (3/8).

Meski demikian, kata Edwin, peminat KB Pria atau vasektomi masih sangat minim. Oleh karena itulah saat ini pihaknya menggencarkan sosialisasi vasektomi.

“Memang untuk tahun ini masih sedikit, baru dua orang. Kebanyakan beralasan karena takut atau menyuruh istrinya saja yang ber-KB. Padahal, KB Pria atau vasektomi ini aman,” kata Edwin.

Edwin menambahkan, Pemkot menyiapkan uang pengganti tidak bekerja selama tiga hari bagi pria yang mau divasektomi.

“Sehari diganti Rp100 ribu, jadi kalau tiga hari dapat Rp300 ribu. Kader yang membantu mencari akseptor atau peserta KB Vasektomi ini juga mendapat uang transport Rp150 ribu,” terang Edwin.

Sementara itu, Kepala Bidang KB Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Siti Fauziah mengatakan, untuk tubektomi saat ini dari target dari 80 orang baru terlayani 26 orang.

Fauziah menjelaskan, untuk dana pengganti tidak bekerja dan kader yang mencari akseptor itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Meski saat ini kita masih dalam situasi pandemi tapi kita tetap sosialisasi KB ke masyarakat. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Fauziah.