Dewan Beri Apresiasi, Dorong Tim Evaluasi Pelanggaran Lingkungan Servo Lintas Raya untuk Bekerja Maksimal

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki. (ist/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki. (ist/rmolsumsel.id)

DPRD Sumsel mengapresiasi upaya Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni yang akan membentuk tim khusus guna menelusuri pelanggaran lingkungan yang dilakukan PT Servo Lintas Raya (SLR) atas debu dan swabakar yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan tersebut. 


Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki saat dibincangi Kantor Berita RMOL Sumsel, Jumat (20/10). 

"Ini langkah bagus dan DPRD Sumsel sangat mengapresiasi," katanya.

DPRD Sumsel menurut politisi Partai Golkar ini akan berkoordinasi dengan tim tersebut. Sebab, salah satu fungsi dan tugas DPRD Sumsel yakni melakukan pengawasan terhadap kinerja dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

"Nanti kami akan undang tim ini untuk duduk bersama untuk menyelesaikan soal lingkungan yang diduga dilakukan PT Servo," terangnya. 

Namun, dia berharap kedepannya tim ini tidak hanya dibentuk untuk permasalahan lingkungan di PT Servo Lintas Raya saja. Dia berharap, kerja dari tim tersebut bisa secara berkesinambungan untuk mengusut persoalan lingkungan yang dibuat oleh perusahaan lainnya. 

"Harapannya, tim ini menjadi langkah maju bagi Pemprov Sumsel. Karena perusahaan itu wajib menjaga lingkungan kalau mereka melanggar kita beri mereka peringatan kalau tidak cabut izinnya," tegasnya. 

Sebelumnya, Setelah beberapa kali diprotes aktivis lingkungan, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni langsung membentuk tim gabungan untuk mengusut pelanggaran lingkungan yang terjadi dalam operasional PT Servo Lintas Raya di Kabupaten PALI.

Hal ini diungkapkan Agus melalui Kabid Gakkum Dinas LHP Sumsel, Yulkar Pramilus didampingi Kepala Bidang Teknik dan Penerimaan Minerba, Armaya Sentanu Pasek saat menerima peserta aksi dari Mahasiswa Masyarakat PALI Peduli Lingkungan (MMPPL), Kamis (19/10).

Yulkar mengatakan, temuan dari MMPPL terkait kasus debu dan swabakar batubara di kawasan PT Servo Lintas Raya nantinya akan dilaporkan ke Pj Gubernur Sumsel. 

"Biasanya pimpinan akan langsung merespon dengan memerintahkan kami ke lapangan," kata Yulkar. 

Dia mengatakan, kasus swabakar atau terbakar sendirinya batubara biasanya terjadi akibat adanya kesalahan tata kelola lingkungan. "Nah, ini nanti yang akan kita lihat di lapangan. Seperti apa manajemen pengelolaan stockpile serta aspek lingkungan yang sudah dipenuhinya. Apakah seluruhnya sudah memenuhi unsur atau belum," ucapnya.