Ini bukan hoax. Fakta. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) menyuruh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya.
- Muzani Perintahkan Seluruh Kader Gerindra Mulai Sosialisasikan Pose Dua Jari
- Pendukung Ganjar Pranowo Bentuk Posko Relawan di Empat Lawang
- Terima Pendaftaran Gibran Sebagai Cawapres, KPU Dinyatakan Langgar Kode Etik
Baca Juga
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal GNPF Edy Mulyadi, di mana ia menilai pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32 persen pada Kuartal II tahun ini tidak bisa diklaim sepenuhnya sebagai akibat dari pandemik virus corona baru (Covid-19).
"BPS umumkan ekonomi kuartal II-2020 terjun -5,32 persen. Konsumsi rumah tangga anjlok ke 5 persen. Salahkan Covid-19?," tegas Edy Mulyadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8).
Ia menegaskan, sebelum virus asal Wuhan, China itu mewabah di sejumlah wilayah di dalam negeri, indikator-indikator ekonomi RI sudah mulai ambles dan rapuh.
"Sebelum Virus China (Covid-19) menyerang, ekonomi memang sudah salah urus. Impor ugaI-ugalan, utang berbunga supertinggi ribuan triliun, serbuan TKA China bagai tsunami, korupsi giIa-gilaan, SDA dikeruk habis-habisan, dan BUMN jadi bancakan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Edy Mulyadi mempertanyakan kinerja penanganan Covid-19 sembari meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk sadar diri atas janji-janji politiknya yang tidak terlaksana denan baik.
"Masih mau ngeles? Janjinya meroket. Faktanya hancur. Masih punya malu? Mundur!," demikian Edy Mulyadi mengakhiri.[ida]
- Dirjen Gakkum Geram dengan Ulah RMK Energy, Masih Beroperasi di Tengah Sanksi
- JMPPK Soroti Pencaplokan Saham Semen Grobogan oleh Indocement
- Dikomandoi Anies, Jakarta Sabet Penghargaan Inovasi Sistem Pengendalian Banjir