Demo di Kantor KPU Lubuklinggau Berujung Anarkis, Massa Bentrok dengan Polisi 

Kegiatan simulasi sispam dakam rangka operasi mantap brata 2023/2024 pemilu kota Lubuklinggau.(Ist/RMOLSumsel.id))
Kegiatan simulasi sispam dakam rangka operasi mantap brata 2023/2024 pemilu kota Lubuklinggau.(Ist/RMOLSumsel.id))

Ribuan massa melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor KPU Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pengunjuk rasa menuntut agar pelaksanaan penghitungan suara di salah satu TPS diulang.


Pengunjuk rasa terus melakukan orasi dan massa terus merangsek. Sehingga petugas berusaha menenangkan massa. Namun upaya itu tidak diindahkan yang akhirnya berujung aksi anarkis.

Massa melakukan aksi bakar ban. Dan meminta Ketua KPU Lubuklinggau mundur. Aksi massa makin tak terkendali. Hingga akhirnya petugas membubarkan massa yang anarkis. Sejumlah provokator dalam aksi tersebut diamankan petugas. 

Selain itu, aksi anarkis massa juga membuat sejumlah Polisi yang alami luka-luka terkena lemparan batu. Dan petugas berhasil menguasai kondisi, lalu massa aksi membubarkan diri dari lokasi.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan bagian dari simulasi latihan Sispam Kota dalam rangka Operasi Mantap Brata 2023-2024 Pengamanan Pemilu 2024 kota Lubuklinggau. Kegiatan simulasi berlangsung di halaman kantor KPU Lubuklinggau pada Selasa, 10 Oktober 2023.

"Ini berkaitan dengan operasi mantap brata sistem pengamanan pemilu. Menerjunkan jajaran Polres Lubuklinggau, kemudian dengan satuan brimob, Pol PP, Damkar termasuk Kodim. Jadi melaksanakan simulasi pengamanan untuk pemilu legislatif," kata Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriansyah.

Dijelaskannya, memamg dalam kondisi eskalasi pemilu dan adanya gejala atau gejolak mengarah pada kegiatan demo dan anarkis, maka disiap siagakan jajaran kepolisian. 

"Hari ini disimulasikan. Kita berharap sesuai dengan tingkat kerawanan pemilu di kota di angka 9,60 kerawanan rendah," ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya tetap waspada. Dan diharapkan kota Lubuklinggau ini tetap kondusif. 

"Penekanan kepada masyarakat yang pasti harus menjadi pemilih yang cerdas. Artinya memahami bahwa ini adalah pesta demokrasi, menggunakan hak pilih secara benar, tepat, baik dan tidak mudah diprovokasi," pungkasnya.