Debat Cawapres Diprediksi Bakal Lebih Seru, Pengamat Sebut Sosok Ini Bakal Unggul

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming dan Mahfud MD/net
Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming dan Mahfud MD/net

Pengamat Politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes), Bagindo Togar, akui jika debat seri kedua yang akan berlangsung 22 Desember nanti akan lebih menarik dan seru dibanding seri pertama. 


Hal ini didasarkan pada lokasi debat yang lebih besar, megah, dan representatif di Jakarta Convention Centre (JCC). Bagindo juga menyebutkan bahwa tema debat kali ini tidak seberat dan sekompleks tema debat pertama.

Dalam analisisnya, Bagindo memperhatikan performa dan presentasi masing-masing paslon capres. Menurutnya, kemungkinan Paslon Capres 1 (Amin) dan paslon capres 3 (Ganjar-Mahfud) masih akan unggul dalam lalu lintas debat dibanding paslon capres 2 (Prabowo-Gibran).

"Apalagi temannya tidak seberat dan sekompleks tema debat pertama. Besar kemungkinan Pasangan Capres 1 Amin dan PasCapres Gan 3 Ganjar-Mahfud akan masih unggul dalam presentasi maupun lalu lintas debat ketimbang Pasangan Capres 2 Prabowo- Gibran," jelasnya.

Diterangkan Bagindo, pada debat pertama setiap Paslon Capres terlihat sangat mencolok perbedaan karakter, passion juga performanya akan tetapi dilanjutkan Bagindo, unggul dalam penampilan di arena debat, bukan serta merta menjadi Pemenang dalam Pemilu Presiden 14 Februari 2024 nanti.

"Masyarakat memiliki parameter, instrumen, dan tren khusus untuk menentukan pilihan. Jadi bukan berarti yang menang debat itu nantinya bakal menang Pemilihan Presiden nanti," tegasnya.

Hasil survei pasca debat pertama menunjukkan bahwa Paslon Presiden Prabowo-Gibran masih unggul, termasuk dari lembaga survei ternama. Dia menerangkan swing voters yang kini hanya sekitar 27 persen menjadi elemen penting yang harus diperhatikan oleh setiap paslon.

"Jadi secara eksplisit Paslon Capres yang piawai dan terampil merangkai serta menata narasi, plus memilih diksi maka akan unggul dalam setiap sesi debat, dan itu dimiliki oleh Paslon Presiden nomor 1 dan 3. Sedangkan Paslon Presiden 2 dituntut mengakui dalam hal itu," pungkasnya.