DBON Mulai Juli 2022, Menpora: Sentra Olahraga Diisi Pelajar SMP Bertalenta

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. (Kemenpora/rmolsumsel.id)
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. (Kemenpora/rmolsumsel.id)

Implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) akan segera dimulai tahun ini. Sentra olahraga yang telah ditetapkan akan segera berjalan melakukan pembinaan atlet yang terdiri dari pelajar bertalenta yang duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menegah Pertama (SMP).


“Kita akan memulai implementasi DBON ini pada tahun ajaran baru sekitar Juli 2022. Sebagaimana disampaikan, yang akan mengisi sentra adalah siswa-siswa yang memiliki talenta,” kata Menpora Zainudin Amali usai membuka Rapat Koordinasi Implementasi DBON di Atria Hotel, Tangerang, Banten, Selasa (8/3).

Menpora menjelaskan, sentra yang akan diisi oleh para pelajar berbakat itu tersebar di 10 daerah yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Pemerintah menggandeng perguruan tinggi dalam proses penerapannya. Sebab, pemilihan kampus sebagai sentra dinilai tepat karena memiliki laboratorium sport science.

“Jadi, siswa kelas 1 SMP yang tersebar di seluruh Tanah Air akan dipusatkan di sentra. Sentra ini akan ditempelkan dengan perguruan tinggi, karena mereka rata-rata punya laboratorium sport science,” tutur Menpora.

Lebih lanjut, Menpora menyampaikan, fasilitas olahraga yang belum memenuhi standar akan coba dilengkapi. Tentu dalam penerapan implementasi DBON ini perlu sinergi dan kolaborasi dari semua pihak. Sehingga, target besar Olimpiade yang diusung akan tercapai.

“DBON ini salah satu yang menjadi pemandu utamanya adalah sport science, rata-rata perguruan tinggi punya itu. Jika ada (fasilitas olahraga) yang kurang akan dilengkapi,” ucap Menpora.

Dalam tahapan implementasi DBON, sebanyak 250 ribu calon atlet akan dijaring. Mereka yang masih remaja itu akan mengikuti proses seleksi lanjutan hingga didapatkan 150 atlet.

Atlet yang telah lulus seleksi tersebut nantinya masuk dalam kategori elite nasional. Mereka akan ditempatkan di training camp. Kemudian, 150 atlet itu akan dibina untuk bisa berprestasi dalam ajang Olimpiade.