Dana Penanganan Covid-19 Sumsel Hanya Cukup Hingga Akhir Juli

Alokasi dana kesehatan penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) terbatas. Diperkirakan dana sebesar Rp84,7 miliar hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Juni 2020.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini mengatakan, banyaknya kasus positif Covid-19 di Sumsel tak dipungkiri telah menyedot biaya yang tidak sedikit.Anggaran di bidang kesehatan tersebut terealisasi melalui dua pos, yakni fisik dan keuangan.

Untuk realisasi fisik sudah lebih dari 90 persen tercapai, sementara realisasi keuangan masih dalam proses administrasi pembayaran.

“Jadi seluruh anggaran ini sudah kami manfaatkan karena barang sudah dimanfaatkan dan didistribusikan,” kata Lesty saat dibincangi wartawan di Aula Graha Bina Praja, Pemprov Sumsel.

Lesty menambahkan, anggarannya digunakan untuk mendukung kegiatan penanganan Covid-19 yang utamanya untuk pelacakan kasus, untuk memperkuat laboratorium dan penindakan. Menurutnya, untuk pelacakan ini termasuk alat pelindung diri (APD) karena dalam kegiatan tersebut petugas juga menggunakan APD.

“Untuk APD tentu menempati posisi yang cukup besar karena APD ini banyak juga yang digunakan untuk karantina,” paparnya pula.

Sementara di bidang penanganan, Pemprov Sumsel menyiapkan tempat karantina yaitu di Rumah Sehat di Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC). Di sana terdapat ODP Center dan PDP Center untuk yang ringan.

Menurut Lesty, penyediaan fasilitas Rumah Sehat Covid-19 juga memerlukan biaya yang tidak kecil, karena meliputi kebutuhan sarana prasarana sampai melakukan penyekatan ruangan, akomodasi, konsumsi, biaya tenaga kesehatan, insentif dan lain-lain termasuk obat-obatan.

Sementara itu untuk penguatan laboratorium digunakan untuk membantu perawatan. Termasuk yang diberikan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) untuk peningkatan kapasitas kemampuan pemeriksaan tes agar lebih cepat.

“Anggaran juga dipakai untuk menyiapkan laboratorium di RS Siti Fatimah, termasuk pembangunan ruangan BLT yang dipersiapkan agar bisa melakukan pemeriksaan PCR dan juga mengadakan peralatannya,” sebutnya.

Dia menegaskan, anggaran yang tersedia memang tidak cukup untuk lebih dari Juni tahun ini. “Untuk itu anggaran yang ada tentu tidak cukup, karena perhitungan kami hanya untuk sampai Juni dan sekarang kita akan mengajukan anggaran kembali,” katanya.