Rencana penerapan new normal ditolak oleh Mujahid 212 Damai Hari Lubis. Karena dia menilai, kebijakan new normal di tengah kasus Covid-19 masih meningkat di Indonesia ini seperti kelinci percobaan yang kemungkinan akan semakin parah jumlah korbannya.
- Nasdem Bocorkan Sosok Ideal Cawapres untuk Anies Baswedan
- Kemenag Beberkan Penyebab Usulan Biaya Haji Turun Jadi Rp93,4 Juta
- Survei Terus Menanjak, PKB Makin Pede Kalahkan Golkar dan Gerindra
Baca Juga
"Kami, Mujahid 212 menolak keras new normal. Kebijakan perlindungan terhadap nyawa tapi model mirip 'kelinci percobaan'. Nyawa manusia, anak bangsa dianggap apa? Selembar daun kering?" ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/5/2020).
Damai menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak menghargai nyawa rakyatnya sendiri dan hanya lebih mementingkan kepentingan ekonomi belaka.
"DPR RI mesti panggil sesuai kewenangan lembaga. Bila nyata melawan dan bertentangan dengan konsitusi dasar UUD 45 dan konsitusi-konstitusi lainnya, maka 'halal' meng-impeach-nya," tegas Damai. [ida]
- PAN Masih Kaji Keinginan Prabowo Soal Pemilihan Kepala Daerah
- Filipina Kembali Kirim Pasukan ke Laut China Selatan
- Perlu Inovasi Baru, Pemutihan BBNKB dan Sanksi PKB Dinilai Manjakan Pemilik Kendaraan