Sempat berada di bawah 100.000 kasus di bulan Ramadan lalu, kini kasus aktif Covid-19 di Indonesia kembali berada di atas 116.000. Tren peningkatan kasus corona ini bukan hanya kesalahan satu pihak, melainkan kesalahan bersama-sama.
- Kampanye di Yogyakarta, Cak Imin Bawa Tom Lembong
- Bertemu Puan, Jusuf Kalla dan LBP Disinyalir Bakal Bujuk Golkar Gabung Ganjar
- Puan Temui LBP hingga JK, Pengamat: Sangat Mungkin Golkar Pindah Haluan
Baca Juga
Hal itu disampaikan Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual berkenaan peningkatan kasus Covid-19 nasional, Selasa (15/6). Menurut Luhut, peningkatan kasus Covid-19 akibat pemimpin tak memberi contoh baik kepada masyarakat. Namun Luhut tak memberi penjelasan detail pemimpin yang ia maksud.
“Semua, kita harus melakukan perenungan. Kalau kita sebagai pemimpin tidak memberikan contoh, dampaknya seperti sekarang. Banyak korban yang tanpa kita (sadari), langsung atau tidak langsung akibat kita sendiri,” tegas Luhut.
Saat ini, ia meminta kepada masyarakat untuk patuh menerapkan protokol kesehatan. Terlebih lagi ada varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia.
“Menaiknya eksponensial (kasus aktif) dengan masuknya varian India ini harus kita waspadai,” katanya.
Di sisi lain, ia tak memungkiri lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat masyarakat abai terhadap arahan pemerintah. Salah satunya soal larangan mudik lebaran pada Idulfitri lalu.
“Pemerintah sudah habis-habisan minta supaya kita stay at home, tidak mudik. Tapi kemarin kita ramai-ramai (mudik). Ini buahnya,” tutup Luhut.
- Kampanye di Yogyakarta, Cak Imin Bawa Tom Lembong
- Bertemu Puan, Jusuf Kalla dan LBP Disinyalir Bakal Bujuk Golkar Gabung Ganjar
- Puan Temui LBP hingga JK, Pengamat: Sangat Mungkin Golkar Pindah Haluan