Pasca operasi infeksi usus besar, Midi (61) yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani warga Kelurahan Veteran Jaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, terbaring lemas dengan kondisi yang sangat memprihatinkan dan sangat butuh uluran tangan dari para donatur maupun dari pemerintah daerah.
- Dua Rumah di OKU Timur Dilahap Si Jago Merah, 4 Warga Mengalami Luka Bakar
- Pj Wali Kota Lubuklinggau Perintahkan Dinas Pariwisata Selesaikan Persoalan Sungai Kasie
- KPU Muara Enim Tetapkan Syarat Minimal Suara Sah Pasca Putusan MK
Baca Juga
Dikatakan Nurwan (33) anak dari bapak Midi. Ayahnya sudah empat bulan mengidap sakit perut akut dan hanya terbaring di tempat tidur.
"Kalau sakitnya sudah empat bulan yang lalu, kami juga telah berupaya berobat ke sana kemari untuk kesembuhan bapak, tapi belum membuahkan hasil," jelasnya, Selasa (14/2).
Sehingga, Nurwan dan keluarga berinisiatif membawa Midi berobat ke RS AT Taqwa di Belitang BK 9. Namun, setelah dioperasi dan menjalani perawatan selama 17 hari di rumah sakit tersebut, keluarga dibebani dengan biaya Rp111 juta.
“Saat mau pulang dan menanyakan biaya rumah sakit, kami keluarga kaget karena mencapai seratus sebelas juta,” ungkapnya.
Namun, lanjut Nurwan, pihak rumah sakit memberikan keringanan dan hanya diminta melunasi Rp87 juta. “Alhamdulillah, pihak rumah sakit sudah memberi keringanan,” katanya.
Sehingga, pihak keluarga berusaha mencari dana untuk membayar biaya rumah sakit tersebut, hingga menjual harta benda dan rumah yang ditempati ayahnya.
“Tapi uangnya masih belum cukup untuk melunasi biaya rumah sakit itu. Karena uang yang terkumpul semuanya baru Rp30 juta, dan hanya sebagai uang muka agar bapak bisa pulang. Sisanya tetap harus dilunasi, kami sudah kehabisan cara dan tidak tahu harus mengadu ke mana lagi,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Poskesos Kelurahan Veteran Jaya, Dodi Yuliantoro, saat dikonfirmasi membenarkan kondisi yang dialami oleh Midi.
“Benar, beliau sangat membutuhkan uluran tangan untuk melunasi biaya rumah sakit. Kalau tidak salah baru dibayar Rp30 juta dan masih terhutang sekitar puluhan juta,” ujarnya.
Diakuinya, jika Midi merupakan petani dan memang tidak mampu, sehingga warga dan pihaknya berusaha melakukan berbagai cara untuk meringankan beban Midi.
“Semoga dengan cara ini (publikasi) ada donatur atau pemerintah yang terketuk hatinya,” tukasnya.
- Terjatuh Saat Kabur, Pencuri Motor Bersenpi Diamuk Massa di OKU Timur
- Dana Desa Dipakai untuk Kepentingan Pribadi, Mantan Kades di OKU Timur Ditetapkan Tersangka Korupsi
- Dua Pengendara Motor di OKU Timur Tewas Ditabrak Truk Fuso yang Gagal Menanjak