Keberadaan lapak batu akik di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan kini tidak sebanyak dulu di saat tengah bumingnya tahun 2014-2015. Kini penjual dan lapak batu akik telah berkurang seiring dengan waktu.
- Dipanggil Tak Ada Sahutan, Penjual Batu Akik Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Susun Palembang
Baca Juga
Hal itu dikatakan Ihwan Setiabudi (55), salah satu pemilik lapak batu akik Aurora Gemstone yang masih bertahan di Jalan Lapter, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Dikatakannya, kalau dulu banyak toko atau lapak batu akik disetiap sudut kota.
"Dulu ramai, setiap sudut ada orang buka lapak. Kalau sekarang ya karena kondisi ekonomi, jadi kebanyakan mereka sudah stop. Karena tidak terkejar dengan sewa," kata Ihwan Setiabudi.
Saat ini di Lubuklinggau menurutnya hanya tinggal beberapa lapak saja yang masih bertahan. Termasuk dengan lapak batu akik milik Ikhwan Setiabudi. Dimana lapaknya tersebut masih ada hingga dengan sekarang.
"Buka dari tahun 2016 sampai sekarang. Kalau bumingnya tahun 2014, 2015," ujarnya.
Meski begitu, Ihwan mengaku sampai saat ini penghobi batu akik masih banyak di Lubuklinggau. Sehingga dalam penjualan, dirinya melihat kondisi ekonomi baik dari pemerintah maupun masyarakat.
"Kita tinggal menunggu saja seperti apa. Karena ini juga kan segmen pasar kan tergantung dengan masyarakat. Kalau penghobi masih banyak. Buktinya kalau saya buka, pasti ada saja yang datang" ungkapnya.
Selain itu kata Ihwan, kondisi harga batu akik sekarang dengan ketika sedang booming tahun lalu sangat berbeda. Sebab harganya untuk saat ini terjadi penurunan yang drastis.
"Kalau dulu kan yang penting batu akik. Tapi kalau sekarang mereka cari kualitas tapi dengan harga yang murah. Jadi kita tidak bisa lagi jual mahal," jelasnya.
Adapun jenis batu akik di lapak yang dijualnya jenis varian asal kabupaten Muratara. Mulai batu aku akik teratai, kalsedon, tawon, serat malam, spider, pancawarna dan yaman wulung.
"Paling laku dulu teratai. Karena kalau tingkat Nasional, kalau kontes ya batu dari Muratara itulah yakni teratai. Tapi kalau jenis kalsedon ya banyak juga," kata Ihwan.
Lebih lanjut, lapak batu akik milik Ihwan menyajikan jenis mulai dari ujung Aceh sampai ujung Papua. Namun jenis tersebut untuk harganya tergantung dengan kualitas. "Nah kalau kualitas yang tinggi, saya juga tidak terjangkau, karena modalnya besar," ujarnya.
Harga batu akik yang ditawarkan di lapaknya tersebut bervariasi. Mulai dari harga Rp 50 ribu sampai dengan Rp 80 juta.
"Kalau kualitas, karena dia itu asa yang kualitas kontes kan mahal. Kita yang penting seluruh segmen pasar itu kita sediakan. Kalau yang misalnya uang terbatas, ya kita kasih harga yang murah. Tapi kalau dia sudah main kualitas, ya beda harga kualitas kontes," pungkasnya.
- Dipanggil Tak Ada Sahutan, Penjual Batu Akik Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Susun Palembang