Cerita Keresahan Pegawai Mall di Palembang, Menyedihkan Hingga Bersiap untuk Kematian

Mall Palembang Icon/Alwi Alim/rmolsumsel.id
Mall Palembang Icon/Alwi Alim/rmolsumsel.id

Beberapa mall di Palembang harus menutup akibat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Palembang. Mall tersebut yakni PS Mall, Palembang Indah Mall (PIM) dan Palembang Icon (PI).


Berdasarkan pantauan RMOLSumsel.id, Kamis (29/7). Mall yang biasanya selalu ramai pengunjung, kini lengang baik dari parkir hingga pengunjung yang masuk ke dalam mall. Suara musik yang biasanya tidak terdengar ditengah keramaian, kini terdengar jelas akibat kesunyian di dalam mall. Bahkan, celotehan para pegawai pun terdengar sayup-sayup di tengah sunyinya mall. Tak hanya itu, mall yang biasanya terang kini menjadi gelap akibat beberapa toko harus tutup, diantaranya toko pakaian dan perlengkapan lainnya.

Beberapa stand makanan yang masih buka pun terlihat sepi pembeli. Bahkan, beberapa pegawai toko ponsel pun harus mencari pembeli di luar mall akibat mall tertutup dan terkunci dari dalam "Menyedihkan rasanya mas," kata Retno, (26) salah satu penjaga stand makanan di PIM saat ditemui RMOLSumsel.id.

Pemandangan Mall Palembang Icon sepi pengunjung (rmolsumsel.id)

Dia mengaku penutupan mall ini sudah dilakukan sejak dua hari kemarin atau sejak diberlakukannya PPKM Level 4 dan baru akan selesai hingga 2 Agustus mendatang. Dia mengaku walau baru dua hari ditutup. Namun, pemasukannya sangat berpengaruh akibat penutupan mall ini. Karena sebelumnya mall tetap buka hingga pukul 17.00 WIB. Namun, saat ini tertutup sejak pagi.

"Mau tidak mau, kami harus bertahan mas. Semoga PPKM ini cepat selesai dan Covid-19 dapat dihentikan sehingga dapat kembali seperti semula," harapnya.

Hal senada diungkapkan Erni, (29) salah satu penjaga stand di Palembang Icon. Dia mengaku akibat penutupan ini konsumennya menurun drastis 50 hingga 70 persen. Biasanya, saat penutupan mall 17.00 WIB penjualannya mencapai 200 cup. Namun, saat PPKM Level 4 ini dan mall ditutup penjualan hanya sekitar 70 hingga 100 cup per hari, dan itu pun kebanyakan konsumen dari Gojek.

"Kami cuma mengandalkan dari konsumen gojek, karena mall sangat sepi akibat ditutup ini," katanya.

Mau tidak mau, lanjut Erni, dia harus tetap bertahan meski penurunan penjualan. Karena, ini merupakan mata pencahariannya sehari-hari. Dia sangat berharap semoga kondisi ini membaik kembali sehingga penjualannya dapat kembali normal seperti biasanya. "Semoga kondisi ini segera membaik lagi seperti semula," singkatnya.

Di lain tempat, terlihat seorang pegawai toko ponsel di PS Mall tengah berdiri menjajakan brosur ponsel untuk dijual kepada pengunjung. Dia adalah Aisyah. Mengenakan cardigan biru dia terus berdiri di depan pintu mall yang terkunci dari dalam.

"Mas, ponselnya," kata Aisyah sembari memberikan brosur ponsel yang dipegangnya.

Pengunjung Mall berjalan diantara tokoh yang masih tutup karena sepinya pengunjung (rmolsumsel.id)

Dia mengaku sejak kemarin, dia harus berdiri diluar untuk menjajakan ponsel. Pasalnya, sejak kemarin pintu mall ditutup akibat penerapan PPKM level 4. Sebelumnya, dia mengaku toko ponsel tempat dia bekerja selalu buka, hanya saja sampai 17.00 WIB. Namun, kini ditutup total hingga 2 Agustus mendatang. Sehingga, dia pun terpaksa mencari konsumen di luar mall.

"Pastinya penjualan berkurang akibat penutupan mall ini. Semoga ini tidak berlarut lagi dan segera dibuka kembali," harapnya.

Sementara itu, salah seorang pegawai di mall Palembang, Ilyas mengaku sedikit resah dengan penutupan mall dan kondisi pandemi saat ini. Bayangkan saja, pegawai mall ini banyak, sedangkan mall harus ditutup dalam waktu dua minggu. Kondisi ini tentunya sangat membuatnya resah, padahal ini merupakan sumber pencahariannya untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

"Siap-siap mati baelah, kalau kondisi nyo terus seperti ini," singkatnya petugas cleaning service ini.