Catat, Ini Dua Lokasi Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Listrik di Palembang

Peresmian stasiun pengisian bahan bakar kendaraan listrik umum di Palembang. (Eko Prasetyo/rmolsumsel.id)
Peresmian stasiun pengisian bahan bakar kendaraan listrik umum di Palembang. (Eko Prasetyo/rmolsumsel.id)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali menambah jumlah tempat pengisian bahan bakar listrik, atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Palembang. Dengan penambahan tersebut, kini jumlah SPKLU di Palembang menjadi dua unit.


Satu unit berada di Kantor PT PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) di Jalan Kapten A Rivai, dan satu unit SPKLU kembali dibangun di Kantor Pembangkit PT PLN di Jalan Demang Lebar Daun. 

General Manager PT PLN WS2JB Bambang Dwiyanto mengatakan, penggunaan kendaraan listrik di Sumsel khususnya Palembang bakal mengalami peningkatan. Terlebih, Gubernur Sumsel Herman Deru telah mengeluarkan Pergub No 25 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). 

"Pergub ini menjadi dukungan bagi perluasan penggunaan kendaraan listrik di Sumsel khususnya Palembang," kata Bambang saat peresmian SPKLU, Selasa (18/1). 

Dia mengatakan, ongkos bahan bakar kendaraan listrik jauh lebih murah ketimbang penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Biayanya hanya 1/3 dari biaya bahan bakar minyak yang ada saat ini. 

"Kalau kendaraan minyak butuh 1 liter BBM untuk menempuh perjalanan 8 kilometer dengan biaya Rp10 ribu, maka kendaraan listrik hanya butuh biaya Rp2.500 dengan rincian 1 kWh untuk jarak 8 kilometer," terangnya. 

Biaya maintenance kendaraan listrik juga lebih murah karena tidak memiliki servis rutin. "Tidak ada mesinnya. Selain penghematan juga lebih ramah lingkungan. Go green. Kedepannya SPKLU bisa diperbanyak di parkiran mall," ucapnya. 

Direktur Sarana Transportasi Jalan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Danto Listyawan mengatakan Perpres No 55 2019 mengenai percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Peralihan membawa kontribusi besar mengenai lingkungan. Sehingga kualitas udara lebih baik lagi. 

"Ini juga kendaraan masa depan mengingat mulai berkurangnya bahan bakar fosil," terangnya. 

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, ada dua kendala utama dalam penggunaan kendaraan listrik di Palembang. Yakni jumlah SPKLU yang masih sedikit dan harga kendaraan listrik yang terlampau mahal. 

Untuk itu, perluasan penggunaan kedepannya lebih baik menyasar angkutan umum. "Bisa juga kendaraan dinas ataupun angkutan umum. Sehingga keberadaan kendaraan listrik bisa dirasakan masyarakat luas," tandasnya.