Cak Imin Usul Pemilu Ditunda, Aliansi Mahasiswa Jawa Timur Dukung Maju Capres 2024

Aliansi Mahasiswa Jawa Timur/RMOLJatim
Aliansi Mahasiswa Jawa Timur/RMOLJatim

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Timur menyatakan sikap untuk mendukung pencapresan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.


Bertempat di depan Gedung Grahadi, dukungan tersebut diperoleh setelah rekam jejak Gus Muhaimin yang berlatar aktivis dan putra daerah. Koordinator Aliansi Mahasiswa Jawa Timur Eka Prastyo mengatakan bahwa sikap ini diambil setelah melalui perdebatan yang cukup panjang.

"Sikap ini kita ambil setelah melalui debat dan diskusi yang panjang. Hal ini karena kita terdiri dari beberapa kampus di Jatim. Sehingga akhirnya mengerucut nama Gus Muhaimin," kata Eka.

Selain itu, menurut Eka, sosok Gus Muhaimin dinilai sebagai putra daerah yang mumpuni untuk masuk dalam bursa Capres 2024 mendatang. "Pertimbangan lainnya, Gus Muhaimin adalah putra daerah. Rekam jejaknya di pemerintahan juga sudah lebih dari layak untuk kita dukung," tegas mahasiswa dari Unesa tersebut.

Terakhir, Eka dan aliansi mahasiswa jatim akan terus menggelorakan dukungan terhadap ponakan dari Alm Gus Dur tersebut. "Di mulai dari Surabaya, kami nyatakan sikap untuk mendukung Gus Muhaimin sebagai Capres 2024. Selanjutnya, daerah-daerah lain akan kami konsolidasikan terus agar gerakan ini tetap murni dari hati nurani kami," tandasnya.

Dukungan tersebut sepertinya tidak sejalan dengan usulan ketua Umum Partai PKB baru-baru ini, yang meminta gelaran pemilu Pemilu 2024 ditunda antara satu hingga dua tahun.

Usulan tersebut ia sampaikan karena ekonomi masyarakat menurut dia belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19. Menurut dia, pelaksanaan Pemilu yang rencananya akan digelar pada Februari 2024 itu juga berpotensi menimbulkan konflik karena pandemi.

Menurut dia, penundaan pemilu penting agar momentum perbaikan ekonomi yang terpukul akibat pandemi tidak hilang. Dia mengaku akan menyampaikan usulan tersebut kepada para pimpinan partai politik, termasuk ke Presiden Joko Widodo.