Pindahnya Sandiaga Salahuddin Uno dari Partai Gerindra ke PPP diyakini sebagai skenario agar dapat dipasangkan dengan Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan dan didukung Presiden Joko Widodo.
- Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03
- Ganjar Tunggu Hasil KPU Soal Pilpres
- Suara Ganjar Jeblok Versi “Quick Count”, PDI Pagar Alam Tetap Tunggu Hasil Penghitungan KPU
Baca Juga
Analisa itu disampaikan pakar Hukum Tata Negara (HTN), Refly Harun, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun berjudul "Live Viral! Skenario Jkw: Dukung Ganjar, Cadangkan Prabowo, Tolak Anies!!", Senin malam (24/4).
"Jadi, Sandiaga pamit dari Gerindra, mungkin dia nemplok di PPP, kemudian ditawarkan menjadi pasangan Ganjar Pranowo, masuk akal," kata Refly, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/4).
Dia menilai, lebih tepat jika Sandi Uno yang jadi pendamping Ganjar, dibanding Erick Thohir yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN.
Sandi Uno, sambung Refly, sudah punya modal dukungan atau ikatan dari kelompok kanan, saat dua kali perhelatan Pemilu, baik Pilkada DKI Jakarta 2017 maupun Pilpres 2019. Sedangkan Erick baru bergabung dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) kemarin.
"Jadi Sandi Uno paling tidak punya ikatan tertentu dengan kelompok-kelompok kanan yang notabene lebih banyak mendukung Anies," kata Refly.
Sehingga, dipasangkannya Sandi dengan Ganjar diharapkan dapat memecah suara dukungan Anies Baswedan yang saat ini menjadi Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
"Dia (Sandi Uno) punya kualitas, kemudian, tentu punya isi tas," seloroh Refly.
- Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum
- Koalisi PKS dan PKB Berlanjut di Pilkada
- Ini 5 Poin Sikap PDIP Terhadap Putusan MK