Raksasa otomotif asal China, BYD berupaya untuk terus memperluas pasarnya di Eropa, salah satunya dengan menggencarkan penjualan bus listrik ke kawasan tersebut.
- Status Kewarganegaraan Uskup Katolik Dicabut Presiden Nikaragua
- Masjid Agung Palembang Berhasil Potong 15 Ekor Sapi dan 9 Ekor Kambing
- Rusia Tuding Reporter Wall Street Journal Jadi Mata-mata AS
Baca Juga
Mengutip Carnewschina, Sabtu (25/5), bus listrik BYD dikabarkan telah dioperasikan oleh Go-Ahead Group, perusahaan yang mengoperasikan setengah dari Transport for London (TfL), di Inggris.
Perusahaan itu kabarnya telah memesan 100 unit bus listrik tingkat sebagai transportasi umum di London.
Berdasarkan laporan The Sunday Times, Go-Ahead Group sudah merogoh koceknya hingga 400 ribu poundsterling (Rp8,1 miliar) untuk satu unit bus. Harga bus impor dari China ini diketahui lebih murah Rp2 miliar dibandingkan bus yang diproduksi secara lokal.
Adapun bus listrik yang digunakan nantinya bus listrik BYD BD11, dengan baterai Lithium Fero Phosphate (LFP) berkapasitas 532 kWh, dengan jarak tempuh diklaim dapat mencapai hingga 640 kilometer (400 mil) dalam kondisi baterai penuh.
Kapasitas baterai tersebut diyakini dapat memenuhi keperluan perjalanan di London yang biasanya menempuh 100 hingga 200 mil sehari.
TfL berencana untuk menggunakan bus listrik sepenuhnya pada 2030. Sehingga BYD kini berada di garis terdepan sebagai calon penyedia bus listrik di negara itu. Meski demikian, tekanan politik bisa membuat produsen asal China itu kesulitan menembus pasar Eropa.
- China Bakal Pangkas Impor Batu Bara pada 2025, Indonesia Terdampak?
- Shin Tae-yong Tak Menduga China Terapkan Taktik Klasik
- Langkah Berat Menuju Piala Dunia: Indonesia Kalah 2-1 dari China