Bupati OKI Enggan Komentari Rumor Pergantian Pejabat 

Bupati OKI, Djakfar Shodiq, (ist/rmolsumsel.id)
Bupati OKI, Djakfar Shodiq, (ist/rmolsumsel.id)

Beredar isu rotasi dan pergantian pejabat di lingkungan Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) jelang akhir masa jabatan Bupati, Djakfar Shodiq. 


Rumor tersebut pertama kali mencuat saat aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumsel yang dilakukan massa dari Jaringan Anti Korupsi (Jakor). Mereka menuntut agar Pj Gubernur Sumsel tidak menyetujui rencana rotasi dan pergantian pejabat jelang Pemilu. 

Salah satu tokoh masyarakat sekaligus Ketua LSM Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Kabupaten OKI Ali Musa juga turut mengomentari isu tersebut. Menurutnya, jika memang ada rotasi dan pergantian jabatan menjelang Pemilu, hal itu justru akan berdampak buruk bagi warga OKI sendiri. 

Menurutnya, rotasi atau reshuffle tersebut haruslah dinilai dari kinerja pimpinan OPD dan bukan karena ada kepentingan. 

"Saya berharap, Bupati OKI harus memberikan pernyataan yang tegas akan hal ini. Kalau sampai reshuffle itu terjadi, akan sangat berdampak bagi warga OKI sendiri, karena pasti sarat kepentingan di dalamnya," tegas Ali Musa, Minggu (7/1). 

Menyikapi hal tersebut, Bupati OKI Djakfar Shodiq enggan mengomentari lebih jauh terkait rumor tersebut. "Tanya sama yang buat rumor dan yang buat hal itu jadi santer," kata Shodiq. 

Disinggung tentang adanya aksi massa yang menuntut tidak adanya rotasi jabatan menjelang Pemilu 2024, Shodiq menjawab dirinya tidak diberi informasi akan hal itu. 

"Saya malah tidak tahu dan tidak mengerti kalau ada demo," ujar Shodiq.

Sementara itu, Sekda OKI Asmar Wijaya mengatakan, tidak ada perubahan jabatan dalam waktu dekat ini. "Tidak ada reshuffle di awal tahun ini," ucap Asmar singkat.