Bupati Banyuasin Jajal Tractor Boat, Lebih Efektif dan Efisien Bajak Sawah

Bupati Banyuasin Askolani usai menjajal Tractor Boat untuk membajak sawah yang terendam air. (Diskominfo Banyuasin/rmolsumsel.id)
Bupati Banyuasin Askolani usai menjajal Tractor Boat untuk membajak sawah yang terendam air. (Diskominfo Banyuasin/rmolsumsel.id)

Libur akhir pekan dimanfaatkan Bupati Banyuasin Askolani menjajal kecanggihan Tractor Boat. Inovasi alat bajak sawah ini bermanfaat mengatasi persoalan pengolahan tanah yang terendam air.


Askolani pun terkesan dan mengapresiasi inovasi alat bajak sawah ini. Menurutnya, dengan adanya alat ini maka jadwal pengolahan areal persawahan bisa lebih efektif dan efisien sehingga tepat sasaran, tanpa harus khawatir keterlambatan waktu. Dengan penggunaan Tractor Boat ini, biaya garap lahan murah, bekerja cepat dan nyaman, tidak terhalang kondisi lahan basah atau kering dan hasil olah lahan lebih sempurna.

“Dengan alat ini dalam waktu 2 jam bisa membajak tanah per hektare, rotari, hingga membalik tanah, di areal persawahan dengan kedalaman hingga 50 cm masih bisa. Ini adalah inovasi untuk areal lahan rawa. Kita lakukan uji coba alat ini bersama Kelompok Tani Marhaen Banyuasin,” kata Askolani usai menjajal Tractor Boat di areal persawahan Dusun Panjaitan, Desa Lubuk Lancang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Minggu (20/2).

SP PPL Lubuk Lancang, Ariyanto menjelaskan, sistem kerja Tractor Boat ini hampir sama seperti traktor roda 4 biasa. Kelebihannya, Tractor Boat ini bisa terjun ke lahan yang masih terendam air, tanah berlubang, lumpur dan cuaca hujan alat tetap bekerja dengan maksimal.

Bahan bakarnya juga lebih hemat yakni di kisaran 9 liter per hektare. Alat tersebut juga dapat bekerja di lahan yang kering maupun basah. Dengan pengolahan lahan seperti ini maka nyaris musim tanam hampir tak berjarak yang berarti dalam 1 tahun bisa menerapkan IP400.

“Untuk di Sumsel baru ada 2 alat ini yang dibeli secara pribadi oleh Kelompok Tani Marhaen Banyuasin. Diharapkan alat ini menjadi pilot project untuk mengatasi masalah pengolahan tanah dan memangkas waktu tanam. Ini juga menjadi bahan ekspose percontohan Pertanian Maju Modern secara mandiri,” tuturnya.