Buntut Penganiayaan Perawat dan Security RS Bandung, Kapolrestabes Medan Didesak Mundur

Tangkapan layar rekaman CCTV terkait penganiayaan perawat dan security RS Bandung, Medan. (ist/rmolsumsel.id)
Tangkapan layar rekaman CCTV terkait penganiayaan perawat dan security RS Bandung, Medan. (ist/rmolsumsel.id)

Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum anggota kepolisian terhadap perawat dan security Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar Medan memicu reaksi dari kalangan mahasiswa.


Mereka bahkan mendesak agar Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda ikut bertanggungjawab dan mundur dari jabatannya.

Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera Bagian Utara Badan eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)  Madi Nasution mengatakan penganiayaan oleh oknum-oknum anggota polisi ini sangat merusak marwah mereka selaku pengayom dan pelindung masyarakat.

“Ini sangat merusak amanat polisi yang seharusnya menjadi penegak hukum, ini justru menjadi main hukum sendiri,” katanya.

Madi menyebutkan, pembinaan terhadap seluruh personil Polrestabes Medan merupakan tanggungjawab dari Kapolrestabes selaku pimpinan tertinggi kewilayahan. Karena itu, ulah pada oknum personilnya yang merusak dan mencoreng marwah institusi mereka harus dipertanggungjawabkan oleh Kapolrestabes maupun para perwira dibawahnya secara vertikal.

“Kapolrestabes Medan kami nilai telah gagal dalam mewujudkan tag line presisi kebanggan Polri. Kelalaian dalam membina serta mengawasi anggota menjadi akar permasalahan mengapa ini terjadi,” ujarnya.

Secara umum kata Madi yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Tjut Nyak Dhien tersebut, diperlukan sebuah konsolidasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat guna mengevaluasi kinerja Kepala Polrestabes Medan. Hal ini berkaca dari beberapa kasus yang terjadi di Kota Medan.

“Saat ini masyarakat tengah mempertanyakan kapabilitas Kepala Polrestabes Medan dalam menjalankan tugasnya. Sudah sepantasnya petinggi Polri mulai melakukan reformasi untuk segera membangkitkan dan mengembalikan citra kepolisian yang di kenal masyarakat selalu mengayomi terkhusus di Kota Medan. Penempatan struktural perlu dilakukan dengan bijaksana guna mewujudkan Polri Presis,” pungkasnya.