Pelaksana tugas (plt) Walikota Medan Akhyar Nasution loncat dari PDI Perjuangan ke Partai Demokrat untuk maju di Pilkada Medan 2020. Tujuannya cuma satu, ingin Pilkada Kota Medan tak hanya diikuti menantu Presiden Jokowi.
- Analisa Foto Viral, Pakar Komunikasi: Firli Tidak Nyaman, Gestur SYL Seperti Memohon
- Presiden PKS Ajak Kader di Sumsel Gencarkan Politik Silaturahim
- Ngopi Bareng Wartawan, Firli Bahuri Urai Lima Peran Emak-emak Melawan Korupsi
Baca Juga
Ketua DPP PDI Perjuangan, yang juga plt Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat tegas memastikan, Akhyar bakal dikenai sanksi pemecatan
Pembelaan pun disampaikan PKS yang akan ikut mendukung pencalonan Akhyar Nasution melawan menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring mengurai bahwa keinginan Akhyar mulia, yaitu ingin agar Pilkada Kota Medan monoton seperti di Solo. Di sana para petarung takut berhadapan dengan keluarga inti dari Presiden Joko Widodo.
“Nuwun sewu Mas Djarot, mungkin Pak Akhyar pengin ada calon Walikota Medan selain Bobby, menantu Pak Jokowi,” tegasnya dalam kicauannya beberapa waktu lalu, Minggu (26/7).
Menurutnya, jika yang muncul hanya Bobby Nasution, maka warga Kota Medan kurang menikmati keindahan dari pesta demokrasi. Pasalnya, calon lain akan kicep duluan saat tahu lawan yang dihadapi adalah keluarga istana.
“Kalau calon tunggal lagi seperti di Solo, kan kurang indah dalam ranah demokrasi,” tutupnya.[ida]
- Pengamat: Aksi Walk Out Menlu Peringatan Keras bagi DK PBB
- Alam Ganjar Gaet Suara Kaum Muda Palembang untuk Ganjar-Mahfud
- Pengakuan Gibran Soal Instruksi PDI Perjuangan Pasang Baliho Puan, Bentuk Pembelaan Terhadap Jokowi