BMKG Mulai Siap Siaga Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda-Mentawai

Tangkapan layar aktivitas gempa di Selatan Sumatera dan Jawa/Repro
Tangkapan layar aktivitas gempa di Selatan Sumatera dan Jawa/Repro

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemodelan guncangan gempa megathrust Selat Sunda. Dengan skenario guncangan gempa M 8,7.


Dwikorita mengatakan, pemodelan itu dilakukan dalam rangka persiapan mengantisipasi ancaman gempa megathrust. Hal itu dibeberkannya saat jadi pembicara dalam webinar "Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi" yang ditayangkan Teknik Geofisika ITS di kanal Youtube resminya, 17 Januari 2025.

Berdasarkan pemodelan BMKG, wilayah terdampak meliputi Banten, Jakarta, Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan, dengan intensitas guncangan V-VII MMI yang dapat menyebabkan kerusakan sedang hingga berat.

"Kami sampaikan ini kepada pemerintah daerah dan pihak terkait agar melakukan antisipasi dan kesiapan. Kita tidak tahu kapan terjadi, bisa 2025 atau kapan pun, Wallahu alam, tetapi kita harus siap," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar "Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi," Rabu (29/1).

Dwikorita juga mengungkapkan bahwa skenario gempa megathrust Selat Sunda dilengkapi dengan prediksi tsunami dengan ketinggian lebih dari 3 meter, bahkan mencapai 10 hingga 20 meter di beberapa lokasi. 

"Bisa 10 meter lebih, belasan meter, bahkan mungkin 20 meter. Yaitu di Pantai Selat Sunda, Banten, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bengkulu. Teluk Jakarta juga kena, tapi hanya sekitar 50 cm, sekitar itu" papar Dwikorita.

Menurutnya, jika gempa terjadi di wilayah industri seperti Kota Cilegon, dampak bencana ikutan juga perlu diantisipasi. "Peta-peta skenario sudah kami sampaikan ke pihak berwenang," tambahnya.

BMKG telah melipatgandakan sensor sistem peringatan dini, terutama untuk mendeteksi potensi tsunami, bekerja sama dengan pihak internasional, seperti Taiwan. Selain itu, 15 sirene tsunami telah dipasang di wilayah-wilayah rawan. "Edukasi masyarakat terus kami lakukan, meskipun penyediaan sirene tsunami sebenarnya bukan kewenangan BMKG," ujar Dwikorita.

Selain Selat Sunda, BMKG juga memodelkan potensi gempa megathrust di Mentawai-Siberut dengan Magnitudo 8,9. Jika terjadi, guncangan ini dapat berdampak pada Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, dan Sumatra Utara dengan intensitas VII-VIII MMI yang menyebabkan kerusakan berat. Tsunami setinggi lebih dari 3 meter diperkirakan terjadi di beberapa wilayah pesisir.

BMKG mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah kejadian gempa di Indonesia. Pada 2024, terjadi 29.869 gempa, melonjak dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Gempa dangkal dan gempa merusak meningkat, seperti yang terjadi 20 kali pada 2024," jelas Dwikorita.

Indonesia berada di zona rawan karena pertemuan tiga lempeng utama dunia: Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Hingga kini, terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/megathrust dan 402 segmen sesar aktif yang teridentifikasi.

BMKG terus memantau zona seismic gap, terutama di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang masing-masing sudah mencapai 267 tahun dan 227 tahun tanpa pelepasan energi besar. "Ini jauh lebih lama dibandingkan megathrust di Jepang atau Aceh-Andaman yang sudah melepaskan energinya," ungkap Dwikorita.

Ia menekankan pentingnya kesiapan teknologi dan masyarakat untuk menghadapi potensi bencana tersebut. "Seismic gap menunjukkan kekosongan aktivitas gempa. Di situ kita khawatir energi akan terlepas sewaktu-waktu karena masanya sudah terlampaui," tutup Dwikorita.

Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7

9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.