BIN Nilai Tudingan-Pernyataan Gatot Tak Relevan

Tak sedikit orang geleng-geleng kepala menyaksikan sepak terjang mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Terlebih soal kegetolannya mengangkat isu Kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).


Hal itu juga tak luput dari pengamatan Badan Intelijen Ngara (BIN). Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan H Purwanto menyatakan, sejauh ini belum ada gerakan yang hendak menghidupkan PKI.

Wawan seperti dilansir jpnn.com untuk, Jumat (25/9/2020), merespons pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal kebangkitan PKI menegaskan, potensi soal itu sudah diantisipasi.

"Selama ini dapat diantisipasi secara baik, under control (terkendali,red)," ujarnya.

Mantan rektor Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu memastikan Indonesia masih menganut falsafah Pancasila dan UUD 1945.

"Kita masih on the track. Kita tetap pegang teguh Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," kata Wawan kemarin.

Juru bicara lembaga telik sandi itu juga menilai upaya Gatot mengaitkan pemberhentiannya dari jabatan Panglima TNI dengan kegetolannya menyuarakan nonton bareng film G30S/PKI merupakan hal tak relevan.

Wawan beralasan film garapan sutradara kondang Arifin C. Noer itu bisa ditonton siapa pun dan kapan pun.

"Film G 30 S PKI ada di YouTube, setiap saat orang boleh memutar, tidak ada larangan," jelas Wawan.

Lebih lanjut Wawan menegaskan, sampai saat ini TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI dan Larangan Penyebaran Komunisme/Marxisme-Leninisme belum dicabut.

"TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 hingga sekarang masih berlaku," tegas dia.

Menurut Wawan, tuduhan Gatot soal Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) sebagai upaya menghapus dasar negara juga tidak terbukti. Sebab, pemerintah dan DPR menghentikan pembahasan RUU yang memicu kontroversi itu.

"RUU HIP dibatalkan, tidak ada tindak lanjut," jelas Wawan.[ida]