Berkunjung ke markas Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjadi bukti dari kemampuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk merangkul semua kalangan.
- PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta
- Anwar Usman Dilarang Ikut Sidang Terkait PSI
- Bawaslu: Rekap Suara Papua Terlambat Gara-gara Suara PSI Menggelembung
Baca Juga
Dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kunjungan itu juga membuktikan jiwa ksatria Prabowo sebagai calon presiden yang tidak memilih-milih teman.
“Itulah sebabnya, PSI sekalipun ia rangkul, orientasinya bukan kader PSI, tetapi menunjukkan sikap ksatria dari sosok Prabowo,” kata Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Sabtu (5/8).
Dedi meyakini, menjelang Pilpres 2024, Prabowo akan bertarung secara maksimal, dengan banyak belajar dari kegagalan pada Pilpres 2014 dan 2019.
“Tidak ada yang perlu dibatasi oleh Prabowo mengingat ini momentum penting, Prabowo telah alami kekalahan beruntun sehingga 2024 akan menjadi pertarungan paling total,” katanya.
Soal persiapan, lanjutnya, Prabowo sudah bisa lebih maksimal dan lebih matang untuk bertarung pada Pilpres 2024. “Tentu dengan persiapan lebih matang dari sebelumnya,” pungkasnya.
- Sudah Ada Wantimpres, Untuk Apa Klub Presiden?
- PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta
- Jokowi Dinilai Cocok Jadi Mentor Prabowo untuk Urusan Internasional