Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan (BPS Sumsel) angka inflasi pada Juli 2024 di angka 1,87 persen dengan penyumbang tertinggi kenaikan harga berasal dari bahan pangan terutama komoditas beras.
- Tekan Harga, Bapanas Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium Sampai April 2024
- Cegah Penimbunan, Dinas Perdagangan Sumsel Pantau Distribusi Beras di Pasar
- Warga Serbu Pasar Murah di Muratara, Dalam Hitungan Jam Ribuan Karung Beras Ludes
Baca Juga
Berdasarkan perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumsel dalam pertemuan bersama Bank Indonesia (BI) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), inflasi terjadi karena produksi komoditas tak memenuhi kebutuhan, terutama di Palembang.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sumsel Muhammad Latif mengatakan, meski daerah masih mengalami inflasi terutama dari komoditas beras, beberapa bahan pangan justru menyumbang deflasi atau penurunan harga di pasaran.
Ada Lima komoditas utama penyumbang deflasi pada Juli 2024 adalah bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam ras, dan ketimun dengan andil masing-masing komoditas sebesar minus 0,17 persen; minus 0,16 persen; minus 0,12 persen; minus 0,07 persen dan minus 0,04 persen secara berturut-turut."Kondisi deflasi tahunan siklus Juli-Agustus pasti turun. Tren ini dari 2021-2024, pengaruh panen, dan iklim bagus, sehingga memengaruhi produksi komoditas terutama sektor pangan," kata dia.
Sementara beras mengalami inflasi atau kenaikan harga jual, karena pengaruh produksi yang kurang memadai akibat kebutuhan permintaan di masyarakat tinggi dan faktor iklim penghujan sehingga produksi beras mundur dari masa panen.
Sedangkan penurunan harga bawang merah, cabai merah, tomat, dan ketimun disebabkan pasokan yang melimpah, sejalan dengan musim panen tepat waktu. Terutama di daerah-daerah sentra yang juga didukung kondisi cuaca kondusif.
"Beras masih jadi penyumbang terbesar inflasi Sumsel dibandingkan komoditi lain seperti bawang merah," ujar Latif di sela- sela rapat TPID Sumatera selatan, Rabu (0/08/2024) Palembang penyumbang inflasi tertinggi di Sumsel
Direktur Statistik Distribusi BPS Pusat Sarpono menambahkan, komoditas beras, minyak goreng, gula, dan telur, memang sering menjadi penyumbang utama inflasi terutama di empat kota Sumsel.
"Palembang, Lubuklinggau, Kabupaten OKI dan Muara Enim. Upaya menekan laju inflasi perlu dilakukan kontrol harga komoditas strategis serta pola distribusi dan besaran Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Terpadu,"jelasnya.
- Besok, Dua Pj Kepala Daerah Bakal Dilantik, Siapa Saja?
- Mantan Napi Teroris di Sumsel Deklarasikan Kesetiaan pada NKRI, Disaksikan Wakapolda
- KIP Sumsel Tolak Gugatan LSM GAKOS karena Cacat Formil