Bantah Tudingan AS, China Gunakan Pembukitan WHO

Amerika Serikat (AS) dengan nyaring menuding, Pemerintah China sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Disebutkan bahwa penyebaran virus corona jenis baru itu akibat kebocornan laboratorium di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.


Dengan keras China membantah tuduhan itu. Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tidak ada bukti bahwa virus corona baru diciptakan di laboratorium. I

tu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Kamis (16/4/2020).

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan pemerintahannya tengah melakukan penyelidikan untuk melihat adanya kemungkinan virus corona baru berasal dari laboratorium Wuhan.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi," ujar Trump seperti dimuat CNA. Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang meminta Beijing untuk berterus terang atas apa yang mereka ketahui mengenai sumber virus yang telah menginfeksi 2 juta jiwa di dunia itu.

Kendati begitu, pada Selasa (14/4), Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan, intelijen AS melihat virus corona baru terjadi secara alami. Namun tidak ada kepastian mengenai hal tersebut.

Seiring dengan klaim AS, Trump juga mengumumkan telah menangguhkan dana untuk WHO. Trump mengatakan WHO telah gagal untuk menjalankan tugasnya sehingga virus corona bisa menginfeksi secara luas.

Trump juga mengatakan WHO terlalu "China sentris" di mana agensi di bawah PBB tersebut dianggap mendukung China, untuk mempromosikan disinformasi mengenai virus corona sejak pertama kali diidentifikasi pada akhir tahun lalu.[ida]