Bank SumselBabel Sudah Salurkan Pembiayaan KUR Senilai Rp1,2 Triliun di Sektor Pertanian dan Perkebunan

Petani kopi di Pagar Alam. (ist/rmolsumsel.id)
Petani kopi di Pagar Alam. (ist/rmolsumsel.id)

Sektor pertanian dan perkebunan menjadi sasaran Bank SumselBabel dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga 14 November 2024, Bank Sumsel Babel telah menyalurkan sekitar Rp1,2 triliun ke sektor pertanian dan perkebunan. 


Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bank Sumsel Babel , Achmad Syamsuddin saat dibincangi, Kamis (19/12). 

"Tercatat sepanjang 2024 hingga 14 November, Bank Sumsel Babel telah menyalurkan Rp1,2 triliun KUR terhadap sektor pertanian dan perkebunan termasuk pembinaan petani kopi di Sumsel," kata Syamsuddin. 

Dia mengatakan, keseluruhan akses pembiayaan KUR oleh Bank Sumsel Babel sebesar 6,86 persen terealisasi khusus perkebunan tanaman kopi. Sementara persentase lainnya terbagi untuk penyaluran KUR kelapa sawit 23,78 persen, perkebunan karet dan penghasil getah lainnya 13,98 persen serta pertanian padi 7,17 persen.

"Selain ke pertanian atau perkebunan, penyaluran KUR bisa juga ke peternakan," ungkapnya.

Menurutnya, salah satu komoditi yang tengah dilirik untuk penyaluran pembiayaan KUR adalah kopi Pagar Alam. Produk ini diproyeksi dapat bersaing dengan produk unggulan lainnya dari daerah lain. 

"Kopi Pagar Alam memiliki potensi. Maka dari itu akan kita tingkatkan dengan mengoptimalisasikan pembiayaan ekonomi dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ucapnya. 

Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi berharap di tahun 2025, Bank Sumsel Babel dapat meningkatkan eksistensi kopi dan mengoptimalisasi akses pembiayaan.

"Direksi dan manajemen untuk bisa membaca karakteristik kabupaten/kota yang berpotensi dalam penyaluran KUR, sehingga tata kelola dan goverment di Sumsel makin baik," ujarnya.