Banjir Terus Meluas, Pemerintah Aceh Lakukan Pendataan dan Mobilisasi Bantuan

Sejumlah warga di Langsa menaiki perahu karet menuju lokasi pengungsian, setelah rumah mereka terendam banjir. Foto: BPBA.
Sejumlah warga di Langsa menaiki perahu karet menuju lokasi pengungsian, setelah rumah mereka terendam banjir. Foto: BPBA.

Bencana Banjir terjadi di sejumlah wilayah di provinsi Aceh. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), intensitas banjir sejumlah wilayah di lintas timur semakin meluas. Bahkan kondisi Banjir Aceh Tamiang lebih parah dari tahun sebelumnya.


Banjir tidak hanya terjadi di lintas Timur dan Utara Aceh, tapi terjadi juga di wilayah Barat Selatan seperti Nagan Raya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Singkil. Selain itu arus lalu lintas juga terputus, akibatnya arus transportasi barang bermasalah.

Terkait hal tersebut Juru bicara Pemerintah Aceh mengatakan pihaknya melalui BPBA terus bekerja melakukan upaya pendataan dan mobilisasi bantuan ke sejumlah wilayah dan korban terdampak.

"Secara khusus Kalak BPBA sudah melaporkan kondisi terkini masalah banjir kepada Gubernur dan Sekretaris Daerah (Sekda)," ujar Muhammad MTA, dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu 5 Oktober 2022.

Menurut MTA, pada hari Senin, 7 November 2022, Tim BPBA rencana akan mempaparkan hasil tinjauan lapangan kepada Gubernur dan Forkopimda untuk kebijakan tindaklanjut penanganan terpadu lintas instansi, kabupaten/kota dan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).

"Koordinasi dan mobilisasi bantuan dari provinsi ke daerah saat ini juga masih terus berlangsung. Dinas Sosial dan Tim sampai saat ini juga masih di lapangan," ujar MTA.

Lebih lanjut MTA mengatakan bahwa merujuk pada pengumuman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada 4-5 November 2022, provinsi Aceh termasuk kawasan berstatus SIAGA terhadap hujan lebat. 

Curah hujan yang tinggi berpotensi mengakibatkan banjir apalagi adanya aktifitas kawasan hutan yang mengakibatkan perubahan bentang alam.