Banjir Palembang Belum Surut Hingga Tengah Hari, Air Masih Sebatas Pinggang

Banjir yang menggenangi kelurahan Pahlawan, RT 7 menjadi titik paling parah digenangi air. Hingga kini air juga belum surut/Foto: Mita Rosnita/rmolsumsel.id
Banjir yang menggenangi kelurahan Pahlawan, RT 7 menjadi titik paling parah digenangi air. Hingga kini air juga belum surut/Foto: Mita Rosnita/rmolsumsel.id

Salah satu warga Rt 6 Kelurahan Pahlawan, Saiful Arifin (50), mengatakan bahwa banjir besar ini sebelumnya pernah terjadi 15 tahun lalu.


"Sebelumnya pernah terjadi di tahun 2004 tapi tidak separah ini. Kalau dulu tangga ini tidak sampai tenggelam," katanya sembari menunjuk teras rumah tetangganya, Sabtu (25/12).

Ia juga menambahkab bahwa banjir ini disebabkan kiriman air dari kawasan kampus UIN dan keterlambatan aliran air yang disebabkan Dam dari Rumah Sakit Umum Mohammad Hoesin Palembang.

"Selain dari curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai musi. Ini kan airnya kiriman dari UIN juga, bisa berapa ribuk kubik," tambahnya yang juga tengah sibuk membuka jalan air.

Warga yang sudah sejak tahun 1970 tinggal dikawasan itu juga memastikan bahwa tidak ada perabot rumah tangganya yang rusak, hanya saja semua barang-barang harus diletakkan ditempat tinggi.

"Kalau masuk rumah baru tahun ini, sebelumnya cuma sebatas teras saja. Jadi barang-barang kami angkut, kalau untuk mengungsi saat ini belum ada pikiran kesana, soalnya kalau ditinggal takutnya barang-barang malah ikut rusak," Keluhnya.

Sama halnya dengan Saiful, Adam (46) warga Rt 07 kelurahan Pahlawan, juga menuturkan hal yang sama, saat ini dia mengeluhkan banyaknya kendaraan yang rusak dan tidak bisa dihidupkan akibat terendam banjir.

"Disini saya sudah 20 tahun tinggal, tapi baru ini kendaraan sampai ikut rusak. Terlebih semakin siang air malah naik, kami khawatir," ucapnya.

Darinya diketahui bahwa sementara beberapa warga terutama anak kos dari kampus UIN Raden Fatah Palembang sudah banyak yang mengungsi.

"Kalau warga sebagian ada yang masih beresi barang, sebagian ada yang sudah siap-siap pergi. Kami takut kalau sampai ular masuk rumah juga," ungkapnya.

Terakhir dia menyampaikan pesan kepada pemerintah untuk bisa menangani masalah banjir ini dengan sebaik-baiknya. Karena warga tidak akan bisa tinggal air banjir yang dikhawatirkan malah akan mengundang penyakit.

"Air ini kan kotor, campuran dari mana-mana, takutnya malah warga juga terserang penyakit lain. Kami minta kepada pemerintah untuk segera mengatasi ini bersama-sama," tutupnya.