Ayek Lantung Tiga Tingkat Nan Memikat di Lahat

Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik bersama perangkat Desa Kedaton melakukan survei lapangan Ayek Lantung Tiga Tingkat. (Ist/rmolsumsel.id)
Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik bersama perangkat Desa Kedaton melakukan survei lapangan Ayek Lantung Tiga Tingkat. (Ist/rmolsumsel.id)

Ungkapan yang menyebut keindahan alam Kabupaten Lahat tak akan pernah habisnya di eksplore adalah sangat tepat. Hampir setiap bulan bahkan setiap minggu berita tentang eksplorasi kekayaan dan keindahan alam Kabupaten Lahat tak pernah putus dibahas dan diberitakan.


Pada minggu kedua di bulan Februari ini, Bupati Lahat Cik Ujang melalui Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik menyampaikan hasil peninjauan ke air terjun di Desa Kedaton, Kecamatan Pagar Gunung.

Mario yang juga merupakan Ketua Panoramic of Lahat langsung meninjau air terjun bersama Camat Pagar Gunung Marles Yuniardi dan Kepala Desa Kedaton Yeni Heriyanti. Ikut bersama mereka Sekretaris Desa Kedaton Deni Saputra, Bendahara Desa Kenidy, Ketua BPD Nita Heryanti, dan 5 orang Kadus masing-masing Kadus 1 Eli Rahayu, Kadus 2 Andi Ajis, Kadus 3 Hairol Saleh, Kadus 4 Herdiansyah, dan Kadus 5  Marliani. Lalu ada Kaur Pemerintah Satal beserta 4 staf desa dan anggota Karang Taruna Desa Kedaton.

“Perjalanan dimulai dari Kantor Desa Kedaton yang terletak di Dusun Lekung Daun yang tepat berada di tepi jalan lintas Lahat – Pagar Alam. Di lokasi ini nantinya akan menjadi pintu utama menuju air terjun dan juga area parkir. Dari titik ini lalu kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri kebun karet dan kopi serta beberapa bidang tanah yang belum digarap alias masih berupa semak belukar. Jalan menuju air terjun masih berupa jalan rintisan yang baru saja dibuka seminggu yang lalu sehingga masih banyak ranting di tengah jalan. Jalan belum dapat dilalui dengan kendaraan apapun. Kontur jalan sedikit bergelombang dengan turunan dan tanjakan yang relatif landai sehingga tidak banyak menguras tenaga,” kata Mario, Jumat (18/2).

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, tibalah mereka di aliran Sungai Lantung. Lokasi ini merupakan bagian atas dari air terjun. Dari sini pemandangan hanya air mengalir dan jatuh ke bawah. Bagian atas air terjun ini banyak ditumbuhi pohon bambu sehingga sangat rimbun.

Untuk dapat melihat air terjun maka harus berjalan terlebih dahulu agak menjauh dari sungai kemudian masuk ke kebun kopi dan menuruni jalan di sela-sela pohon kopi. Jalan hanya sedikit menurun sehingga tidak menyusahkan untuk menuruninya.

“Kami berjalan menyusuri sungai sejauh 10 meter dan bentuk rupa air terjun sudah terlihat jelas. Air terjun ini masih sangat alami terlihat dari bebatuan di kawasan ini masih berwarna hijau karena diselimuti lumut juga ranting-ranting banyak menjulai hingga sampai ke sungai. Sinar matahari pun sedikit sekali karena terhalang rimbunnya pepohonan,” terang Mario.

“Sebagai masukan agar semua pohon di kawasan ini tidak ditebang dan tetap terjaga agar ekosistem air terjun tetap bagus,” ucap Mario kepada Camat, Kades dan perangkat desa yang ikut survei lapangan.

Mario menambahkan, lingkungan di sekitar air terjun sangat sejuk dan asri, air sungaipun sangat jernih dan bersih ditambah keindahan air terjun yang berbentuk undakan dan air yang mengalir jatuh membentuk lubuk di bawah air terjun yang dapat digunakan untuk berenang.

Menurut Mario, air terjun ini merupakan air terjun kedua dari tiga air terjun yang ada di kawasan ini. Air terjun kedua ini mempunyai ketinggian sekitar 20 meter.

“Kami belum bisa melihat air terjun yang paling atas karena jalur menuju air terjun tersebut masih terlalu terjal dan belum sama sekali ada aksesnya. Air terjun paling atas diperkirakan mempunyai ketinggian sekitar 5 meter, sedangkan air terjun ketiga yang berjalan sekitar 20 meter dari air terjun kedua belum dapat kami lihat karena tertutup rimbunnya pepohonan dan semak belukar,” ucapnya.

“Air terjun Lantung 3 tingkat nan memikat ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan Desa Kedaton, Kecamatan Pagar Gunung,” imbuhnya.

Beberapa faktor yang sangat mendukung adalah letaknya yang sangat dekat dengan desa yaitu sekitar 1 kilometer, jarak tempuh dari pusat kota Lahat sekitar 25 km, berada di jalan lintas Lahat – Pagar Alam yang merupakan jalur perjalanan wisata, ada 3 air terjun di satu aliran sungai, masih alami dan asri, masyarakat beserta perangkat desa yang dikomandoi Kepala desa, Ketua BPD dan Camat sangat mendukung.

“Dengan banyaknya faktor pendukung tersebut Insyaallah daya tarik wisata ini cepat menjadi destinasi wisata unggulan, apalagi didukung dengan dana dari APBD atau DAK Kementerian,” tutur Mario.

Data yang dihimpun Panoramic of Lahat, hingga tahun 2022 terdapat 185 air terjun di Kabupaten Lahat. Dari ratusan air terjun tersebut baru dalam hitungan jari air terjun yang telah berkembang menjadi destinasi wisata.

“Semoga dengan kekompakan dan semangat dari berbagai pihak di Desa Kedaton akan mampu mengembangkan potensi desa yang akan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat desa dan peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Lahat menuju Kabupaten Lahat Bercahaya,” tukas Mario.