Perkembangan perhotelan di Sumsel pada minggu kedua tahun 2022 masih mengalami low season yang artinya belum menunjukan hasil maksimal dari okupansi yang ditargetkan.
- bank bjb Kembali Raih Penghargaan, Kali Ini Indonesia Innovation Award 2022
- Wagub Berikan Dana Stimulan untuk PKBM Khoirul Ummah
- Warteg Gratis Alfamart Sabet Penghargaan PRIA 2022
Baca Juga
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Kurmin Hallim mengatakan bahwa diawal tahun ini dibeberapa hotel memang mengalami peningkatan hanya saja masih dibawah target hunian minimal 70 persen.
"Biasanya setiap awal tahun pada bulan Januari dan Februari agak slow down dan kemungkinan akan mulai pulih hingga bulan Maret mendatang," katanya kepada RMOLSumsel, Selasa (12/1).
Kemudian pada bulan April atau mendekati Ramadhan secara keseluruhan bisnis perhotelan akan dipastikan kembali bergeliat dan mencapai target okupansi lebih dari 70 persen.
"Kalau untuk promo mungkin terbilang cukup efektif juga, tapi hanya pada sebagian pengunjung seperti wisatawan. Sedangkan untuk tujuan bisnis dan yang lain tidak begitu berpengaruh," sambungnya lagi.
Sedangkan untuk jumlah pengunjung hotel terbanyak dirinya tidak bisa memastikan secara rinci, sebab setiap hotel memiliki pelanggan masing-masing dengan jumlah yang juga bervariatif.
Melihat kondisi ini, Kurmin berharap usaha perhotelan dan restoran di Sumsel dapat kembali pulih dan terus survive. Sedangkan bagi hotel-hotel baru dapat terus bertumbuh.
"Fokus kami tahun ini adalah peningkatan jumlah anggota PHRI kemudian memberikan kenyamanan untuk berusaha serta peningkatan SDM," terangnya.
Maka dari itu, lanjutnya, saat ini PHRI bersama rekan lainnya akan membuat lembaga sertifikasi pekerja agar SMD lebih baik dalam memberikan pelayanan.
- Pupuk Indonesia Penuhi Target Produksi 2021, Ini Kuncinya
- Pertamina Temukan Cadangan Minyak 20 Juta Barel di Kepulauan Seribu
- Komitmen Pemerataan Energi, Pertamina Terus Bangun SPBU Satu Harga di Daerah Pelosok