Pembentukkan empat fakultas di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) di Universitas Pertahanan menjadi solusi mengantisipasi persoalan siber yang terus mengancam sistem pertahanan di Indonesia
- Rektor Unhan Terima Bintang Kehormatan dari Prancis
- Pengamat: Kenyataannya, Taliban Tidak Punya Keinginan Khilafah
- Jokowi Nilai Gelar Profesor Kehormatan Megawati Sudah Tepat
Baca Juga
Penegasan itu disampaikan Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, saat debat Capres tema pertahanan, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
"Soal artificial intelligence (AI), siber, teknologi tinggi, yang terpenting adalah sumber daya manusianya, awaknya. Begitu menjadi menteri, saya membentuk 4 fakultas baru, kita siapkan putra-putri terbaik untuk menguasai teknologi, menguasai science, artificial intelligence, dan siber," katanya.
Menurut dia, hal prioritas yang harus dipersiapkan adalah manusianya, bukan barangnya.
Itu sebabnya dia lebih mementingkan proses pembentukan SDM terlebih dulu, baru membeli peralatan.
"Bukan barang yang kita beli, kita harus kuasai sistem yang harus kita pegang, menurut saya itu inti dari masalah, tidak hanya bicara-bicara yang baik saja," katanya.
- Kolaborasi dengan Yordania, Indonesia Terjunkan Paket Bantuan ke Gaza via Pesawat
- Eskpor Manufaktur Capai USD 186,98 Miliar
- Sepanjang Januari, Impor Beras di Indonesia Tembus Rp 4,3 Triliun