Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir di wilayahnya dengan membeli satu unit mini Excavator Amphibi.
- Habiskan Anggaran Sewa Rp600 Juta per Tahun, Pemkab Banyuasin Disarankan Bangun Gedung Pelayanan
- Tunjangan Pegawai Pemkab Banyuasin Langsung Cair Tiga Bulan, Tiap ASN Terima Puluhan Juta
- Pemkab Banyuasin Undur Perayaan HUT pada 22 April, Ini Alasannya
Baca Juga
Kehadiran alat berat tersebut diharapkan dapat efektif mengurangi dampak banjir di Kabupaten Banyuasin.
Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam mengatakan, mini Excavator Amphibi tidak hanya akan digunakan untuk penanganan banjir di lokasi seperti Boom Berlian, tetapi juga akan ditempatkan di daerah-daerah lain yang rawan banjir di wilayah Kabupaten Banyuasin.
"Jika ada daerah yang banjir, kita lakukan normalisasi sungai dengan menggunakan alat ini untuk mengeruk sungai," ujar Hani.
Mini Excavator Amphibi tersebut saat ini telah dikerahkan ke Boom Berlian, khususnya untuk membantu dalam proses normalisasi dan penanggulangan banjir di Sungai Boom Berlian Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin.
Hani Syopiar Rustam berharap agar alat ini dapat dijaga, dirawat, dan dipergunakan sebaik mungkin demi kepentingan masyarakat. "Dijaga, agar dapat dipakai untuk kepentingan masyarakat," tambahnya.
Menanggapi situasi sungai Boom Berlian, Hani menegaskan, pihaknya akan mengawal program normalisasi sungai yang sudah berjalan, dengan tujuan utama untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat mengganggu warga setempat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Banyuasin, Apriansyah mengatakan, normalisasi akan dilakukan pada aliran sungai yang dangkal.
"Tentunya target kita, tidak ada lagi banjir seperti tahun sebelumnya," ucap Apriansyah.
Untuk mendukung program normalisasi, pemerintah juga akan menurunkan dua alat berat tambahan. "Kemudian datangkan alat berat. Sehingga bakal tiga alat berat untuk normalisasi sungai itu," kata Apriansyah.
Proses normalisasi sungai ini akan dilaksanakan secara swadaya oleh Pusat Teknologi Pengendalian Banjir (PUTR) Banyuasin, tanpa menggunakan anggaran khusus untuk normalisasi tersebut. "Kita swadaya tanpa ada anggaran normalisasi," pungkas Apriansyah.
- Habiskan Anggaran Sewa Rp600 Juta per Tahun, Pemkab Banyuasin Disarankan Bangun Gedung Pelayanan
- Tunjangan Pegawai Pemkab Banyuasin Langsung Cair Tiga Bulan, Tiap ASN Terima Puluhan Juta
- Pemkab Banyuasin Undur Perayaan HUT pada 22 April, Ini Alasannya