Astaga, Ada Campuran Plastik Dalam Beras Bantuan dari Pemerintah

Warga Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, mengaku menerima bantuan beras yang bercampur dengan biji plastik.


Bantuan itu merupakan BPNT (bantuan pangan nontunai) yang didistribusikan melalui E-warong.

Temuan ini berdasarkan laporan warga yang menerima bantuan beras, tetapi di dalamnya ternyata terdapat butiran plastik yang warna dan bentuknya memang mirip beras.

Awalnya warga penerima manfaat program BPNT di Kampung Margaluyu, Desa Sukratu, Kecamatan Bojongpicung, merasa curiga dengan beras yang baru dibeli dari E-warong di wilayah tempat tinggalnya.

Setelah ditanak menjadi nasi, terkesan sangat lembek dan lengket tidak seperti nasi dari beras yang biasanya mereka dapatkan sebelumnya.

"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem, sehingga kami tidak berani mengonsumsinya, setelah kami cek dalam karung beras yang kami dapat dari E-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras," kata Ridwan warga penerima manfaat.

Tidak yakin dengan apa yang terdapat di dalam karung beras, dia dan beberapa orang penerima manfaat lainnya, mencoba membuka karung beras yang masih utuh dan menemukan puluhan biji plastik layaknya butiran beras di dalamnya.

Dari setiap karung ditemukan puluhan biji plastik yang terkesan hampir sama dengan butiran beras. Warga kemudian melaporkan hal tersebut ke ketua RT/RW setempat dan dilanjutkan ke aparat desa.

Ketua RW 07 Kampung Margaluyu, Salim, mengatakan setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menugaskan RT 02 dan 03 untuk melakukan pendataan berapa banyak warga penerima manfaat yang mengalami hal yang sama.

"Kami masih melakukan pendataan, sementara jumlah warga yang mendapat beras bercampur biji plastik lebih dari 100 orang. Kami sudah minta RT berkoordinasi dengan desa guna mencari tahu keberadaan biji plastik dalam beras bantuan pemerintah itu," katanya

Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, minta Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, mengusut hingga tuntas temuan biji plastik yang bercampur dalam beras Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT) yang ditemukan warga penerima manfaat di dua RT di Kecamatan Bojongpicung.

"Saya sudah perintahkan Dinsos untuk mencek langsung ke warga dan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Supliernya sudah pasti akan kami panggil," katanya.