Askolani Meninggal Dunia dalam Insiden Terbakarnya Kapal Jukung di Perairan Sungai Musi Palembang

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono. (Denny Pratama/rmolsumsel.id)
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono. (Denny Pratama/rmolsumsel.id)

Askolani, nahkoda kapal jukung bermuatan bahan bakar minyak (BBM) yang meledak dan terbakar di Perairan Sungai Musi, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Senin (1/4) malam, ditemukan meninggal dunia.


Jenazahnya ditemukan di kawasan Pelabuhan Boom Baru Palembang setelah terbawa arus. Sementara dalam insiden tersebut, dua orang lainnya yakni Dedi selaku pemilik kapal serta Krisna yang bertindak sebagai anak buah kapal (ABK) mengalami luka dan dalam kondisi kritis. 

Seorang ABK lainnya yang akrab disapa Ndut hingga kini masih dalam pencarian.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah menjelaskan, insiden kebakaran itu bermula ketika kapal jukung tersebut sedang melakukan aktivitas bongkar muat BBM jenis pertalite dan solar di SPBB yang berada di tempat kejadian perkara, Senin (1/4) sore.

“Sekitar pukul 18.00 atau maghrib SPBB tutup. Kapal jukung tidak langsung berlayar dan tetap bersandar di lokasi. Kurang lebih pukul 20.00, kita mendengarkan suara dentuman yang sangat keras sehingga kita langsung mendatangi TKP,” kata Harryo saat diwawancarai di kawasan 10 Ulu, Selasa (2/4) dini hari. 

Ketika berada di lokasi, kita melihat percikan kayu dan jangkar kapal berada di atas atap SPBB. Dari sisi kanan SPBB mengalami kerusakan cukup parah.

"Sehingga, kami kerucutkan dan simpulkan sementara sumber ledakan berasal dari kapal tersebut,” pungkasnya.