Menyadari penyebaran virus corona masih belum reda, Pemerintah Kanada dan Pemerintah Amerika Serikat bersepakat. Kedua negara memperpanjang lockdown (penguncian) perbatasan mereka hingga 30 hari.
- Alam Ganjar Gaet Suara Kaum Muda Palembang untuk Ganjar-Mahfud
- Heboh Video Caleg di OKI Bagi-bagi Uang ke Warga Saat Masa Tenang
- Ahmad Basarah: Putusan MK yang Dibacakan Anwar Usman Bertentangan dengan Sikap 6 Hakim
Baca Juga
Berdasarkan perjanjian yang disetujui oleh Washington dan Ottawa pada bulan lalu, keduanya akan menekan adanya perjalanan tidak penting di perbatasan, kecuali perdagangan.
Dikatakan oleh Perdana Menteri Kanada Justrin Trudeau pada Sabtu (18/4/2020), perjanjian tersebut akan berakhir pada minggu depan.
Ia berharap, pengiriman pasokan medis seperti masker akan terus berjalan. Dilaporkan Reuters, jumlah kematian akibat Covid-19 di Kanada naik 8 persen menjadi 1.346 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah infeksi naik 6 persen menjadi 32.412 kasus. Quebec sendiri adalah pusat penyebaran infeksi yang didominasi oleh panti jompo, di mana sudah ada 805 orang meninggal dunia di sana.
Pemerintah juga pada akhirnya mengirim tentara ke sana untuk membantu mengisi kekurangan staf medis di panti jompo.
Selain Quebec, beberapa provinsi seperti British Columbia dan Saskatchewan dikabarkan telah melihat penurunan kasus, sehingga berencana untuk membuka kembali sektor bisnis.
Trudeau mengatakan, pemerintah akan mendukung bisnis bagi penduduk tetap dengan pinjaman bebas bunga sebesar 306 dolar AS.[ida]
- Status Siaga Tempur di Papua Diminta Tinjau Ulang
- Kalau Tetap Ingin Capres, PDIP Bisa Pakai Golden Tiket
- Sosok Almarhum Desmon di Partai Gerindra