Akuisisi Sriwijaya FC oleh Bomba Grup Tahap Final, Hendri Zainuddin: Alot di Administrasi

Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin. (Iwan Setiawan/rmolsumsel.id)
Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin. (Iwan Setiawan/rmolsumsel.id)

Negosiasi antara manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri dengan Bomba Grup terkait rencana akuisisi Sriwijaya FC berjalan alot.


Hal itu diakui Presiden Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin. Menurut pria yang akrab disapa HZ itu, sejauh ini negosiasi berjalan lancar. Hanya saja memang sedikit terkendala di administrasi.  

“Proses akuisisi Sriwijaya FC ditarget selesai Februari, namun dalam perjalanannya ternyata alot. Semoga saja berhasil. Karena memang alot negosiasinya. Bukan soal duit tapi administrasi,” ujar HZ, Rabu (9/3).         

Menurut HZ, meski sudah masuk tahap finalisasi, namun masih ada beberapa hal yang belum menemukan titik temu.

“Masalah administrasi, dasar-dasar hukum. Karena kan ini akuisisi atau mengambil alih Sriwijaya FC. Jadi Bomba Grup betul-betul ingin ini clean and clear. Sehingga prosesnya memang sedikit lebih lama. Ya mudah-mudahan bulan Maret ini selesai karena kita juga akan langsung persiapan untuk menghadapi Liga musim 2022,” katanya.

HZ menyampaikan, belum mengetahui rencana Bomba Grup ke depan. Apakah mempertahankan manajemen yang ada saat ini atau melakukan perombakan.

“Karena itu kita tidak bisa berbuat apa-apa dulu. Karena namanya akuisisi ya lebih dari separuh saham menjadi milik Bomba Grup, mereka pastinya (saham) dominan,” tutur HZ.

HZ mendukung penuh rencana akuisisi Sriwijaya FC oleh Bomba Grup. Hal itu dikarenakan dalam persaingan promosi ke Liga 1 memang dibutuhkan kemampuan finansial yang kuat.

“Sriwijaya FC berhadapan dengan klub para sultan. Sudah saatnya diperkuat dengan sponsor modern dan tidak lagi mengandalkan sponsorship tradisional,” kata Ketua Umum KONI Sumsel ini.

Sriwijaya FC tetap di Palembang. Nama Sriwijaya FC tidak ada perubahan.

“Karena pak Iwan Bomba memang orang Sumatera Selatan. Jadi tidak ada yang diubah,” tukas HZ.