Akhirnya Pembunuh Rio Pambudi Tertangkap

Akhirnya, polisi berhasil membekuk empat pelaku pembunuhan terhadap Rio Pambudi (25 tahun) di Perumahan Griya Macan Lindungan pada Minggu (19/7/2020) lalu.


"Empat pelaku anirat (penganiayaan berat) Macan Lindungan sudah ditangkap," kata Kapolres Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, Rabu (22/7/2020).

Diketahui empat pelaku sepasang suami-istri bernama Antoni (52 tahun) dan Anita (50) serta kedua putranya yakni Oka Candra (28 tahun) dan Rizki Ananda (22 tahun).

Namun Anom belum membeberkan di mana dan kapan keempat pelaku ditangkap.

"Nanti rilis di Polsek IB I ya," kata Anom.

Sementara, suasana duka masih menyelimuti kediaman rumah duka Rio Pambudi Wicaksono (25) di Desa Gaung Telan Kecamatan Gulumbang Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Senin (20/07/2020).

Terduga empat orang pelaku yang masih sekeluarga melakukan penganiayaan terhadap Rio Pambudi (25), kakaknya Melisa (28 tahu) dan ibunya Anna Susana (50 tahun).

Empat orang terduka pelaku pengeroyokan itu diketahui bernama Antoni, Eka, Jack dan Ita.

Keempatnya merupakan satu keluarga yang berdiam tak jauh dari kediaman Rio dan keluarga. Kronologi kejadian itu dari saksi kunci, yakni Anna Susana (50) yang tidak lain adalah Ibu dari Rio Pambudi.

Dengan berurai air mata, Ana menceritakan kronologi kejadian itu.

Sekitar pukul 10.00 WIB pada hari Minggu (19/07/2020), Rio tengah memanasi sepeda motor maticnya di depan rumah .

Di hari naas itu Rio berencana akan melaksanakan foto praweding.

"Pagi itu tu Rio ditelpon calon istrinya, katanya mau foto praweding, jadi Rio sudah waktu itu berpakaian rapi sedang memanaskan motor honda scoopy miliknya," ungkap Ana.

Disaat Rio memanaskan sepeda motorny itu ada Eka dan Ibunya, Ita sedang duduk di rumah kosong yang berada di seberang kediaman Rio.

Mereka memprotes suara sepeda motor yang dinilai keduanya mengganggu telinga.

Terjadilah cekcok antara Rio dengan Eka dan Ita hingga menimbulkan suara gaduh tepat di depan rumahnya itu.

Hal itu memicu kehadiran Antoni dan Jack, keduanya membantu Eka dan Ita.

"Saya rasa itu mengada ada, seberapa besar sih suara knalpot honda scoopy, punya Rio itu knalpot asli bukan knalpon modifikasi, mereka itu sepertinya memang memancing keributan," katanya.

Ana dan Melisa kemudian keluar dari rumah untuk memisahkan cekcok yang sudah mengarah ke kontak fisik.

Kakak Rio, Melisa pun sempat mengambil video perkelahian tak imbang itu.

Perkelahian semakin memanas, Jack berlari pulang kerumah kemudian membawa senjata tajam jenis badik.

Demikian pula Eka yang kemudian membawa dua bilah senjata tajam jenis pisau.

"Saya dan Melisa didorong menjauh dari Rio, padahal kami melerai perkelahian itu, HP melisa pun sempat mau direbut, saya sampai ditendang oleh Eka sehingga terjatuh. termasuk Antoni juga menghalangi," katanya

Rio pun bergulat sengit dengan Jack.

Sekalipun tak seimbang karena tak membawa senjata Rio tetap melawan sehingga mengalami luka di bagian kepala dan tangannya.

Hingga Rio akhirnya pun berlari menjauh.

Jack yang bersenjata badik terus mengejar Rio hingga sejauh sekitar 25 meter hingga bagian rusuk kirinya terkena sabetan badik.

Rio terkapar bersimbah dari dilokasi perkelahian tak jauh dari rumah itu.

"Rio masih melawan walaupun tak imbang, Jack pakai badik, sementara Rio tangan kosong. Hingga Rio berlari dan terus dikejar dan di sabet badik oleh Jack di bagian rusuk kirinya," katanya.

Saat kejadian itu, Ita yang merupakan istri antoni sekaligus ibu dari Eka dan Jack justru memanaskan suasana.

Ita terus meracau dan menghalangi pandangan, Ana dan Melisa yang hendak melerai.

"Ita juga ikut ikut, bukan melerai malah, ngomong berulangkali dan menghalangi kami. Lajulah, Lajulah," kata Ana menirukan perkataan Ita.

Ana menilai Rio sengaja dipancing emosinya dan aksi penganiayaan itu sudah direncanakan sebelumnya.

Termasuk sejumlah pisau dan parang yang digunakan untuk menganiaya.

Pasca Rio terkena sabetan badik, Jack pun kembali ke tempat pekelahian awal.

Ita pun kemudian berseloroh keras kepada anggota keluarganya untuk segera pergi dari perumahan itu.

"Selametke anak istri kamu, kito pergi dari sini," ujar Ana menirukan ucapan Ita kepada Eka.

Kediaman Eka berada di sebelah kiri rumah Rio.

Sementara kediaman Antoni, Jack dan Ita berada di sebelah kanan berselang satu rumah dari kediaman Rio.

Dibantu tetangga, Ana membawa Rio ke rumah sakit hingga akhirnya Rio meregang nyawa karena pendaraan yang cukup serius.

"Kata dokter luka sabetan badik itu terkena jantung, sehingga darah masuk ke paru paru," tutup Ana.