KMP Jembatan Musi 1 Kemasukan Air di Ambang Selat Bangka, 43 Penumpang Selamat

Kapal Motor Penumpang (KMP) Jembatan Musi 1 yang bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api (TAA) menuju Tanjung Kalian Babel mengalami kebocoran di bagian bawah kap sehingga air dengan leluasa masuk ke dalam geladak kapal, Jumat, (2/6) pukul 16.05 WIB di perairan ambang luar Selat Bangka ini.(ist/rmolsumsel.id)
Kapal Motor Penumpang (KMP) Jembatan Musi 1 yang bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api (TAA) menuju Tanjung Kalian Babel mengalami kebocoran di bagian bawah kap sehingga air dengan leluasa masuk ke dalam geladak kapal, Jumat, (2/6) pukul 16.05 WIB di perairan ambang luar Selat Bangka ini.(ist/rmolsumsel.id)

Kapal Motor Penumpang (KMP) Jembatan Musi 1 yang bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api (TAA) menuju Tanjung Kalian, Bangka Belitung (Babel) mengalami kebocoran di bagian bawah kap sehingga air dengan leluasa masuk ke dalam geladak kapal.


Beruntung seluruh penumpang yang berjumlah 43 orang selamat dan langsung dievakuasi petugas dan melanjutkan perjalanan dengan kapal lain.

Kepala UPTD Pelabuhan TAA, Iwan Gunawan membenarkan, peristiwa tersebut.

“Benar, tapi belum tentu akibat kebocoran sebagaimana yang sempat tersebar karena sejauh ini masih pemeriksaan. Kita tunggu hasil investigasi dari BPTD dan instansi yang berwenang,” kata Iwan, Sabtu, (3/6).

Atas kejadian tersebut, menurutnya nakhoda kapal telah berkoordinasi dengan pihak Air Navigasi (AirNav).

lalu menurutnya nakhoda memutuskan untuk memutarkan balik kapal yang berisi 43 orang,empat unit mobil minibus, sepuluh unit mobil truk dan sekitar 20 Anak Buah Kapal (Kapal).

“Jadi nahkoda yang mengetahui telah terjadi trouble langsung lapor ke navigasi lalu memutar balik ke TAA demi keselamatan penumpang,’ katanya.

Direktur Polairud Polda Sumsel Kombes Andreas Kusmaedi menyebut ini terjadi akibat air masuk melalui rumah karet kedap Ramp Door haluan kapal.

 "Air masuk tidak sesuai dengan air keluar melalui scupper di car deck mengakibatkan ruang BT. Car Deck dan tengku Void kebanjiran.Nakhoda kapal memutuskan untuk keselamatan pelayaran kembali ke Pelabuhan Tanjung Api-api,” katanya.

Menurut Andreas,  pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap KSOP dan Dinas Perhubungan terkait apa penyebab pasti kejadian tersebut.