Ajak Pemda dan Pelaku Bisnis, BI Sumsel Bahas Transformasi Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menggelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Selatan di Diamante Grand Ballroom, The Excelton Hotel Palembang/ist
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menggelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Selatan di Diamante Grand Ballroom, The Excelton Hotel Palembang/ist

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menggelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Selatan di Diamante Grand Ballroom, The Excelton Hotel Palembang, Selasa (17/10).


Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran prospek perekonomian Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bagi pelaku bisnis dan pemangku kepentingan di sumsel sebagai referensi dalam menentukan kebijakan maupun keputusan bisnis ke depan.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumsel, Ir. Basyarudin Akhmad, M.Sc; pimpinan instansi dan lembaga daerah, pelaku bisnis, perbankan, hingga akademisi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ekonom sekaligus Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar B. Hirawan; serta akademisi dari Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Pertanian Bogor, Lukytawati Anggraeni.

Dalam paparannya, Fajar menyampaikan bahwa terdapat empat faktor kunci perkembangan situasi pangan global saat ini. Diantaranyapemulihan ekonomi pasca COVID-19 yang mendorong tekanan pada harga komoditas, konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada terhambatnya produksi dan pengiriman lintas batas, perubahan iklim yang menekan sisi suplai sektor pangan dan pertanian dan tekanan harga komoditas yang mendorong beberapa negara memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestik (inward looking policy). 

Dia menjelaskan untuk menjaga ketahanan pangan nasional, inovasi percepatan adopsi teknologi menjadi kunci. "Di samping itu, perlu juga didukung oleh tata kelola kebijakan pangan yang lebih efektif baik di sisi supply dan demand," kata Fajar dalam tema acara diskusi "Transformasi Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Sumsel yang Berkelanjutan". 

Hal ini turut diamini oleh Lukytawati yang memaparkan terkait sinergi kebijakan untuk mendorong transformasi pertanian. Dirinya menyebut sebagai salah satu sektor terbesar penyumbang PDRB Sumsel, sektor pertanian Sumsel perlu didorong untuk mekanisasi melalui penggunaan alsintan untuk menjaga tingkat produksi. Hal ini dapat di-support dengan akses pembiayaan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan.

"Selain itu agar pasokan lokal tetap terjaga, peran pemerintah daerah untuk memberikan insentif khusus juga perlu dipertimbangkan agar pasokan pangan tidak seluruhnya keluar daerah," jelansya.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Ricky P. Gozali berharap dengan adanya kegiatan Diseminasi LPP ini dapat memperkuat optimisme seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat di Sumatera Selatan, terhadap momentum pemulihan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan.

Dirinya juga mengajak para undangan yang hadir untuk dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi Sumsel dan mengantisipasi berbagai risiko instabilitas yang ada agar dapat membangun perekonomian Sumsel yang lebih kuat.