Air Sumur Kering, Warga Empat Lawang Pilih Mandi ke Sungai

Warga banyak yang mandi dan mencuci ke Sungai Lintang, karena air sumur sudah mulai sedikit. (Salim/RMOLSumsel.id)
Warga banyak yang mandi dan mencuci ke Sungai Lintang, karena air sumur sudah mulai sedikit. (Salim/RMOLSumsel.id)

Musim kemarau yang terjadi saat ini menyebabkan sumur warga banyak yang kering dan sungai-sungai mulai surut. 


Di Kabupaten Empat Lawang banyak warga harus mandi dan mencuci di sungai dan terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari di rumah.

Seperti di Desa Muara Pinang Baru, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang, banyak warga di desa ini yang sudah beberapa hari belakangan mandi dan mencuci di Sungai Lintang pada pagi dan sore hari.

Walau lokasi sungai terbilang tidak dekat, mereka rela sehari 2 kali, pagi dan sore ke sungai untuk mencuci pakaian sekaligus mandi.

Meri, warga setempat mengatakan kalau untuk kebutuhan masak, cuci piring hingga buang air masih cukup air sumur di rumah. Itu juga harus diirit.

"Tapi kalau mandi dan mencuci ini terpaksa ke sungai," katanya, Kamis (5/10).

Sementara Zimah, warga lainnya menambahkan musim kemarau tahun ini terbilang cukup panjang. Sebabkan sumur di rumahnya sudah tidak bisa lagi disedot mesin pompa air.

"Beberapa tahun belakang musim panasnya tidak sampai membuat kita harus mencuci dan mandi di sungai," imbuhnya.

Lain lagi dengan Eti yang sudah sepekan ini harus membeli air bersih, ia biasanya membeli air sebanyak 600 liter seharga Rp 35 ribu untuk pemakaian dalam kurun waktu 3 hari.

"Sekali ngisi biasanya 600 liter habis dalam kurun waktu 3 hari kalau pemakaian normal. Kalau ada acara atau sedekah pasti butuh lebih banyak lagi musim kemarau panjang seperti ini," tuturnya.