Isu reshuffle kabinet menghangat usai Presiden Jokowi marah dalam rapat kabinet 18 Juni lalu.
- KPU Usulkan Dana Pilkada Sumsel 2024 Capai Rp300 Miliar
- Geram Perkebunan Sawit Ilegal, Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ditoleransi
- Gibran Puji Anies Baswedan karena Memang Berhasil Tangani Covid-19
Baca Juga
Walau begitu, masyarakat di daerah tidak begitu ambil pusing mengenai hal tersebut. Pun demikian kalangan politisi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang tampaknya ogah-ogahan bicara itu.
"Kalau soal reshuffle menteri, kita belum berstatemen. Karena di pusat (DPP) juga belum (memberikan statemen)," ujar Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) OKU, Robi Vitergo, Kamis (2/7).
Kata Robi, untuk saat ini pihaknya ingin pemerintah pusat tetap fokus menyelesaikan persoalan penanganan Covid-19. "Fokus itu dululah," singkatnya.
PKB sendiri menurut Robi, mendapat jatah 3 menteri dalam kabinet saat ini. Mereka itu, Menteri Perdagangan, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Menteri Tenaga Kerja.
Kalau memang ada reshuffle menteri apa sekiranya yang perlu diganti? Soal ini, Robi mengaku belum mengamati lebih jauh.
"Ya, mungkin yang perlu itu diganti itu untuk saat ini, Menteri Bidang Ekonomi, dan Menteri Kesehatan. Karena dua kementerian itu saat ini paling banyak perannya," demikian Robi.
- Presiden Jokowi Pastikan Stok Beras Aman di Bulog
- Dewan Pers Gelar Seminar Bahas RUU KUHP demi Tegakkan Kebebasan Pers
- Presiden Jokowi Ancam Copot Menteri Terlalu Sibuk Nyaleg